adjar.id - Wawancara merupakan salah satu instrumen pengumpulan data dalam melakukan penelitian sosial.
Selain wawancara, instrumen pengumpulan data ini juga termasuk angket dan observasi.
Penelitian sosial adalah suatu upaya ilmiah yang mempunyai tujuan untuk menganalisis atau mempelajari berbagai gejala sosial dalam masyarakat.
Penelitian sosial menjadi instrumen dasar yang digunakan oleh para sosiolog untuk mengembangkan berbagai teori dan konsep ilmu sosiologi.
Nah, wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal, semacam percakapan dengan narasumber.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi dari seorang narasumber penelitian.
Dalam instrumen penelitian sosial, wawancara ini lebih sistematis dibanding instrumen lainnya.
Pertanyaan dan jawaban dalam wawancara yang diberikan dilakukan secara verbal, Adjarian.
Biasanya, komunikasi ini dilakukan dalam keadaan tatap muka atau jika terpaksa bisa dilakukan melalui telepon.
Yuk, simak pembahasan jenis, keuntungan, dan kelemahan dari wawancara berikut ini!
"Pewawancara harus bisa menciptakan suasana akrab, sehingga informan bisa memberikan keterangan yang diinginkan dengan penuh kerelaan."
Baca Juga: 6 Jenis Validitas dalam Penelitian Sosial
Jenis-Jenis Wawancara
Dalam melakukan wawancara, peneliti membutuhkan panduan atau pedoman yang berupa daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber.
Menurut Gubo dan Lincoln, wawancara terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Wawancara oleh tim atau panel, yaitu wawancara yang dilakukan tidak hanya oleh satu orang tetapi oleh dua orang atau lebih terhadap narasumber.
2. Wawancara tertutup, yaitu jenis wawancara yang umumnya narasumber tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa mereka sedang diwawancarai.
3. Wawancara terbuka, yaitu jenis wawancara di mana informan mengetahui secara pasti bahwa mereka sedang diwawancarai dan paham akan maksud wawancara tersebut.
4. Wawancara riwayat secara lisan, yaitu wawancara yang dilakukan terhadap orang-orang yang pernah membuat sejarah atau yang telah membuat karya ilmiah, sosial. perdamian, pembangunan, dan lainnya.
Tujuan wawancara jenis ini adalah untuk mengungkapkan riwayat hidup, kesenangan, ketekunan, pekerjaan, pergaulan, dan lain sebagainya.
5. Wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang pelakunya menetapkan sendiri permasalahannya dan pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber.
Sebelum wawancara dilakukan, sudah dibuat daftar pertanyaan yang sangat terstruktur dan urut.
6. Wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku.
Baca Juga: 5 Jenis Variabel dalam Definisi Operasional Rancangan Penelitian Sosial
Pertanyaan dalam wawancara jenis ini tidak disusun lebih dahulu dan biasanya pertanyaan mengalir begitu saja mengikuti alur pembicaraan.
"Jenis wawancara yaitu wawancara oleh tim, tertutup, terbuka, riwayat secara lisan, terstruktur, dan tidak terstruktur."
Keuntungan Wawancara
Melakukan wawancara bisa memberikan berbagai keuntungan sebagai berikut:
1. Dapat memperoleh keterangan sedalam-dalamnya tentang suatu masalah.
2. Peneliti bisa dengan cepat mendapatkan informasi yang diinginkan.
3. Peneliti bisa memastikan bahwa narasumber memberi jawaban.
4. Peneliti berusaha agar pertanyaannya benar-benar dipahami oleh narasumber.
5. Wawancara memungkinkan fleksibilitas dalam cara bertanya.
6. Pewawancara yang sensitif bisa menilai validitas jawaban berdasarkan nada, gerak-gerik, dan raut wajah narasumber.
7. Informasi yang didapat akan lebih dipercayai kebenarannya.
Baca Juga: 4 Jenis Klasifikasi Penelitian Sosial dalam Ilmu Sosiologi
8. Narasumber lebih bersedia mengungkapkan keterangan dan lebih leluasan dalam pengungkapannya.
"Salah satu keuntungan wawancara adalah dapat memperoleh keterangan sedalam-dalamnya tentang suatu masalah."
Kelemahan Wawancara
Sementara itu, kelemahan wawancara sebagai instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
1. Jawaban verbal masih diragukan validitasnya.
2. Peneliti sendiri tidak konstan keadannya.
3. Jika proses wawancara tidak dilakukan oleh peneliti sendiri, akan terdapat salah tafsir dari pihak yang diberi tugas untuk melakukan wawancara.
4. Banyak kendala dalam pengolahan hasil wawancara.
5. Belum ada sistem baku yang ada untuk pencatatan hasil wawancara, serhingga peneliti cenderung mengembangkan sendiri cara pencatatannya.
6. Mamakan banyak tenaga, biaya, pikiran, dan waktu.
"Jawaban verbal masih diragukan validitasnya merupakan salah satu kelemahan wawancara sebagai instrumen penelitian."
Baca Juga: 7 Pendekatan dalam Metode Kualitatif
Nah, itu tadi jenis-jenis, keuntungan, dan kelemahan wawancara sebagai salah satu instrumen penelitian sosial.
Coba Jawab! |
Apa saja jenis-jenis wawancara dalam penelitian sosial? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
---
Sumber:Buku Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XII Karya Bonder Wrahatnala.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR