adjar.id - Tahun Baru Imlek atau Chinese New Year merupakan perayaan tahun baru yang biasa dirayakan oleh masyarakat Tionghoa.
Perayaan ini sangat lekat dengan sejumlah tradisi yang memiliki banyak makna di dalamnya.
Tradisi tersebut bukan hanya untuk menyambut dan merayakan Imlek, tetapi juga dipercaya dapat membawa keberuntungan dan juga mengusir nasib sial, Adjarian.
Menurut Direktur Eksekutif Pusat Kebudayaan Tiongkok di San Fransisco, Jenny Leung, yang dilansir dari Kompas.com, tradisi Imlek di berbagai daerah berbeda-beda.
Di Tiongkok Utara, masyarakat akan memakan pangsit saat malam Tahun Baru Imlek, sedangkan di Tiongkok Selatan biasanya mengonsumsi kue beras.
Meskipun begitu, masyarakat Tionghoa di berbagai wilayah merayakan Imlek dengan berkumpul dan makan bersama keluarganya.
Sebab, dalam budaya Tionghoa, keluarga merupakan landasan kehidupan.
Lalu, apa saja tradisi khas Imlek di Indonesia dan apa makna di baliknya?
Kita cari tahu, yuk!
1. Bersih-Bersih dan Dekorasi Rumah
Masyarakat Tionghoa akan membersihkan rumah dan memberikan dekorasi dengan tema Imlek untuk rumah mereka.
Baca Juga: 10 Contoh Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek
Membersihkan rumah dipercaya dapat membuang segala keburukan di dalam rumah, Adjarian.
Diharapkan keberuntungan dan nasib baik di tahun baru bisa masuk ke dalam rumah yang sudah bersih.
Selain itu, mereka juga akan mendekorasi rumah dengan ornamen Imlek sejak menjelang tahun baru.
Biasanya, dekorasi tersebut berwarna merah yang melambangkan kesejahteraan, kekuatan, serta membawa keberuntungan.
2. Memakan Makanan yang Lezat dan Membawa Keberuntungan
Memakan makanan yang lezat dan membawa keberuntungan dilakukan ketika malam tahun baru oleh keluarga besar.
Salah satu makanan yang biasa dimakan ada mi panjang, lumpia, pangsit, dan ikan kukus.
Panjang mi tersebut adalah simbol umur panjang, sedangkan warna lumpia yang digoreng keemasan melambangkan kesejahteraan karena mirip dengan emas batangan.
Pangsit sendiri menyerupai batangan perak atau balok berbentuk perahu karena dipercaya membawa kemakmuran.
3. Membagikan Angpao
Membagikan angpao merupakan tradisi yang dinanti-nanti oleh anak-anak dan generasi muda yang masih lajang.
Baca Juga: 7 Makanan Khas Imlek dan Maknanya, Salah Satunya Kue Keranjang
Hal tersebut karena merekalah yang mendapatkan angpao dari orang-orang yang lebih tua.
Terdapat legenda yang mengatakan jika memberi anak-anak delapan koin dalam angpao akan melindungi mereka Sui yang datang pada malam Imlek.
O iya, jangan pernah memberikan jumlah dengan nomor empat.
Sebab, nomor empat di budaya Tiongkok melambangkan kematian.
Empat dalam bahasa Mandarin adalah "si" yang memiliki bunyi yang sama dengan yang artinya kematian.
4. Menonton Barongsai, Liong dan Membuat Suara Bising
Imlek rasanya tidak lengkap tanpa pertunjukan atraksi Barongsai dan Liong.
Singa melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan, Adjarian.
Nah, kalau naga melambangkan keberanian dan kekuatan.
Tradisi ini dipercaya dapat mengantarkan keberuntungan dan juga mengusir roh jahat.
Membuat suara bising dengan tabuhan perkusi di pertunjukan Barongsai dan Liong dipercaya melindungi orang-orang dari hewan ganas.
Baca Juga: Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek dalam Bahasa Inggris dan Artinya
Selain itu, suara bising saat Imlek sengaja diciptakan untuk menakut-nakuti roh jahat.
Biasanya suara itu bisa didapatkan dari petasan kecil berwarna merah.
5. Membaca Shio
Shio merupakan astrologi yang dipercaya oleh masyarakat Tiongkok yang mewakili setiap bulan dalam setahun.
Oleh sebab itu terdapat 12 shio dalam astrologi Tiongkok.
12 macam shio tersebut meliputi shio tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi.
Masing-masing shio memiliki peruntungan dan nasib buruk sendiri.
Itulah tradisi menyambut Tahun Baru Imlek di Indonesia dan maknanya.
Coba Jawab! |
Mengapa terdapat tradisi membersihkan rumah untuk menyambut Tahun Baru Imlek? |
Petunjuk: Cek halaman 1-2. |
Tonton juga video berikut, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR