adjar.id - Imunisasi merupakan hal yang wajib dilakukan untuk menghindari keparahan penyakit bagi anak.
Bayi dan anak-anak rentan sekali tertular berbagai penyakit yang berbahaya.
Oleh karena itu, melakukan imunisasi bagi bayi dan anak-anak merupakan hal yang penting, Adjarian.
O iya, imunisasi adalah proses untuk membuat imun seseorang agar bisa kebal terhadap suatu penyakit.
Proses imunisasi dilakukan dengan cara menyuntikkan vaksin yang tujuannya untuk membentuk daya tahan tubuh dari penyakit tertentu.
Nah, dengan rutin melakukan imunisasi maka bisa mencegah terjadinya penyebaran penyakit.
Anak-anak membutuhkan imunisasi untuk melindungi diri yang masih rentan terkena bakteri dan virus.
Imunisasi ini bertujuan untuk melindungi diri dari berbagai penyakit.
Imunisasi juga dapat menjadi cara untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.
Hal ini sangat penting dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit bagi orang-orang yang tidak bisa diimunisasi.
Lalu, apa saja jenis-jenis imunisasi?
Baca Juga: Kapan Vaksin COVID-19 Dosis Keempat untuk Masyarakat Dimulai?
Jenis-Jenis Imunisasi
Jenis-jenis imunisasi, di antaranya:
1. Imunisasi DPT
Imunisasi dasar DPT berfungsi untuk melindungi diri dari penyakit pertusus, tetanus, dan difteri.
Vaksinasi DPT dianjurkan untuk diberikan lima kali, masing-masing pada usia:
- Usia 2 bulan atau paling cepat pada usia 6 minggu.
- Usia 4, 6, dan 18 bulan.
- Usia 5 tahun.
2. Imunisasi BCG
Vaksin BCG menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI dianjurkan sebelum bayi berusia 3 bulan.
Jika usia bayi sudah lebih dari 3 bulan, maka dianjurkan untuk uji tuberkulin terlebih dahulu.
Baca Juga: Sudah Divaksin? Begini Cara Kerja Vaksin COVID-19 di dalam Tubuh
Imunisasi dasar ini melindungi tubuh dari tuberkulosis yang dikenal dengan istilah TB.
Nah, imunisasi BCG dapat diberikan jika uji tuberkulin menunjukkan hasil yang negatif.
Penyuntikan imunisasi BCG dianjurkan untuk disuntikkan di bagian lengan kanan atas.
3. Imunisasi MR/MMR
Imunisasi MR/MMR termasuk imunisasi dasar yang dibutuhkan oleh anak.
Vaksin MMR bertugas untuk mencegah anak dari penyakit campak, rubella, dan gondong.
Dosis pertama dari vaksin ini diberikan saat anak berusia 8 bulan.
Setelah itu vaksin MMR lanjutan diberikan saat anak berusia 15 bulan dengan jarak minimal 6 bulan dari vaksin campak.
4. Hepatitis B
Jenis imunisasi hepatitis B diberikan sebelum bayi memasuki usia 6 bulan sebanyak tiga dosis, yaitu:
- Dosis pertama diberikan saat bayi baru lahir atau sebelum berusia 24 jam.
Baca Juga: Pahami Syarat dan Jenis Vaksin Booster, Gratis untuk Masyarakat
- Dosis kedua diberikan saat bayi berusia 1 sampai 2 bulan.
- Dosis ketiga diberikan saat bayi berusia 6 sampai 18 bulan.
5. Haemophilus Influenza B
Vaksin Haemophilus influenza B atau Hib adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah infeksi Haemophilus influenza tipe B.
Vaksin Hib ini dianjurkan diberikan saat bayi berusia 2,3, dan 4 bulan.
Kemudian jadwal imunisasi Kemenkes akan diulang lagi saat sudah berusia 12 sampai 15 bulan dengan dosis tergantung usia bayi.
Nah, vaksin ini sering juga dikombinasikan dengan jenis imunisasi lainnya atau disebut depan DPT-HB-Hib.
6. Flu atau Influenza
Virus flu atau influenza menyebabkan terjadinya infeksi saluran pernapasan akut yang mengakibatkan morbiditas atau mortalitas yang cukup besar di dunia.
Sehingga, penting bagi anak untuk mendapatkan imunisasi flu.
Vaksinasi flu bisa diberikan setiap tahun saat anak sudah berusia 6 bulan sampai 8 tahun dengan dua dosis dasar atau awal.
Baca Juga: Pentingnya Pemberian Vaksin COVID-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun
Nah, untuk imunisasi influenza lanjutan bagi anak bisa dilakukan setiap satu tahun sekali.
7. Hipatitis A
Imunisasi lanjutan yang perlu diberikan untuk anak ialah imunisasi hepatitis A.
Imunisasi ini berguna bagi anak untuk mencegah infeksi virus hepatitis melalaui makanan dan feses penderitanya.
Imunisasi hepatitis A ini diberikan sebanyak dua kali dengan jeda antara 6 sampai 12 bulan setelah suntikan pertama.
Nah, itulah jenis-jenis imunisasi yang bisa diberikan untuk anak.
Coba Jawab! |
Mengapa penting melakukan imunisasi bagi anak? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton juga video berikut ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR