adjar.id - Ada berbagai dampak penjajahan Jepang di Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, termasuk bidang sosial.
Jepang melakukan penjajahan di Indonesia sejak tahun 1942 sampai 1945 yang bersifat eksploitatif.
Jepang mengeksploitasi atau menguras kekayaan alam dan sumber daya manusia di Indonesia.
Tujuannya untuk mengejar ambisi Jepang untuk menguasai wilayah Asia Timur Raya, termasuk Asia Tenggara di dalamnya, Adjarian.
Jepang menjajah Indonesia karena dihentikannya suplai minyak untuk Jepang oleh Amerika Serikat di tahun 1941.
Jepang kemudian melakukan penyerangan ke Indonesia, karena pihak pemerintah Hindia Belanda tidak mau bernegosiasi dengan Jepang terkait minyak.
Nah, karena Jepang membutuhkan minyak bumi, maka mereka menyerang Pulau Tarakan pada 11 Januari 1942.
Jepang kemudian menyerang Balikpapan yang juga memiliki banyak ladang minyak.
Setelah menguasai ladang minyak di Kalimantan, Jepang kemudian melanjutkan ekspansinya ke wilayah timur Indonesia.
Dikuasainya wilayah timur Indonesia membuat Jepang mengarahkan ekspansinya ke wilayah barat Indonesia.
"Jepang berhasil menguasai Indonesia pada 8 Maret 1942 setelah Belanda menyerah kepada Jepang."
Baca Juga: Dampak Penjajahan Jepang di Bidang Budaya dan Pendidikan, Materi Sejarah Kelas 11 Kurikulum Merdeka
Dampak Penjajahan Jepang di Bidang Sosial
Pada dasarnya, ada dua hal yang menjadi prioritas Jepang saat menjajah Indonesia.
Pertama adalah menghapus berbagai pengaruh Barat di kalangan bangsa Indonesia.
Kedua adalah memobilisasi bangsa Indonesia untuk kepentingan perang Asia Timur Raya.
Kedua hal inilah yang kemudian menjadi dasar bagi berbagai kebijakan Jepang di Indonesia.
Maka dari itu, bagi orang-orang Belanda dan keturunan campuran bangsa bumiputera dan Eropa, kedatangan Jepang merupakan malapetaka.
Pada awal penjajahan Jepang, orang-orang Belanda dan orang Tionghoa menjadi sasaran amukan penduduk lokal di Cirebon dan Solo.
Dalam situasi peralihan kekuasaan inilah, kekerasan sering terjadi karena kurangnya kontrol dan luapan emosi masyarakat, Adjarian.
Tentara Jepang berusaha mencegahnya agar tidak meluas ke wilayah lain dan berubah menjadi revolusi yang tidak menguntungkan bagi Jepang.
Pihak Jepang kemudian menangkap orang-orang Eropa dan mengirimkannya ke kamp-kamp interniran dengan kondisi yang menyedihkan.
Awalnya, beberapa tenaga ahli dari Eropa dipekerjakan oleh Jepang untuk membantu mereka.
Baca Juga: Penjajahan Jepang di Berbagai Wilayah di Indonesia, Materi Sejarah Kelas 11 Kurikulum Merdeka
Akan tetapi, setelah datang tenaga ahli dari Jepang, tenaga ahli dari Eropa ini disingkirkan.
Bagi bangsa Indonesia sendiri, rentetan peristiwa tersebut menunjukkan bahwa orang Eropa juga bisa kalah.
Hal inilah yang nantinya memberikan kepercayaan diri bagi bangsa Indonesia bahwa bangsa Indonesia dapat mengalahkan bangsa Eropa.
Ditangkapnya orang-orang Eropa dan berkuasanya Jepang membuat struktur sosial masyarakat berubah secara drastis, Adjarian.
Dampak penjajahan Jepang di bidang sosial, di antaranya:
1. Pergantian nama-nama kota dari bahasa Belanda menjadi bahasa Indonesia, seperti Batavia menjadi Jakarta dan Buitenzorg menjadi Bogor.
2. Sulitnya proses komunikasi antarpulau dan dunia luar, karena Jepang mengendalikan saluran komunikasi.
3. Diterapkannya tradisi kerja bakti massal yang disebut dengan kebijakan Kinrohoshi.
4. Diterapkannya kebijakan Seikerin atau penghormatan kepada Kaisar Jepang Tanno Heike dengan cara membungkuk 90 derajat setiap pagi ke arah matahari terbit.
"Penjajahan Jepang di Indonesia membuat perubahan struktur sosial masyarakat yang terjadi secara drastis."
Nah, itulah beberapa dampak penjajahan Jepang di bidang sosial bagi bangsa Indonesia.
Baca Juga: Jawab Soal Latih Uji Kompetensi tentang Masuknya Jepang ke Indonesia
Coba Jawab! |
Apa yang menjadi prioritas Jepang saat menjajah Indonesia? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR