adjar.id - Membentuk integrasi sosial dalam kehidupan tidaklah mudah, karena ada beberapa faktor penghambatnya.
Integrasi sosial merupakan salah satu bentuk konsekuensi sosial dalam masyarakat multikultural, Adajarian.
Integrasi dalam masyarakat merupakan hal yang penting agar kehidupan menjadi lebih aman dan damai dalam masyarakat multikultural.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai empat faktor penghambat integrasi sosial yang menjadi materi Sosiologi kelas 11 SMA.
Bersatunya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat multikultural merupakan salah satu penyebab yang akan membawa masyarakat ke arah integrasi.
Integrasi adalah persatuan dari unsur-unsur religius atau kesukuan yang berlainan ke dalam suatu masyarakat.
Sementara integrasi sosial adalah suatu proses penyatuan antar dua unsur atau lebih yang mengakibatkan terciptanya suatu keinginan yang berjalan dengan baik dan benar.
Dalam kehidupan sosial, integrasi sosial dapat diartikan sebagai suatu proses mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat sebagai sebuah sistem.
Sedangkan dalam konteks kehidupan secara nasional adalah suatu proses penyesuaian dan penyatuan berbagai kelompok sosial yang berbeda-beda dalam suatu wilayah tertentu.
Penyatuan ini bertujuan untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis sebagai sebuah bangsa.
"Masyarakat multukultural yang penuh dengan keragaman dan perbedaan jika bisa mencapai keadaan terintegrasi akan membawa ke arah harmonisasi dan stabilitas kehidupan."
Baca Juga: Contoh Soal, Jawaban, dan Pembahasan Materi Integrasi Sosial
Faktor Penghambat Integrasi Sosial
Berikut beberapa bentuk perilaku bersifat negatif yang menjadi faktor penghambat integrasi sosial.
1. Primordialisme
Primordialisme diartikan sebagai suatu pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semua melekat pada diri individu.
Hal-hal tersebut dapat berupa ras, agama, suku bangsa, ataupun asal-usul kedaerahan.
Dalam masyarakat primordialisme, selalu ada dan terjadi berbagai hal, seperti munculnya golongan agama, golongan partai, dan suku bangsa.
Terjadinya primordialisme ini antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut:
- Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok atau perkumpulan sosial.
- Adanya suatu sikap untuk mempertahankan keutuhan suatu kelompok atau kesatuan sosial terhadap ancaman dari luar.
- Adanya nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan.
Adjarian, primordialisme yang melekat pada identitas suatu golongan atau pengelompokan sosial memang merupakan faktor penting yang bisa memperkuat ikatan golongan.
Baca Juga: Pengelompokan Jenis Integrasi Sosial Berdasarkan Pengertiannya
Hal ini penting saat adanya ancaman dari luar kelompok, tetapi sekaligus dapat membangkitkan prasangka dan permusuhan terhadap kelompok yang berada di luar kelompok tersebut.
Nah, inilah yang dapat memperbesar jurang saling mengerti dan kerja sama antarkelompok di dalam masyarakat menjadi lebih luas.
Jika keadaan ini terjadi, hal berikutnya yang mungkin akan terjadi adalah terganggunya integrasi dan menguatnya potensi konflik antargolongan.
"Primordialisme merupakan suatu pandangan yang menunjukkan sikap berpegang teguh kepada berbagai hal dalam diri individu."
2. Etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan menggunakan ukuran-ukuran yang berlaku di masyarakatnya.
Karena yang digunakan adalah ukuran-ukuran yang berlaku di dalam masyarakatnya, maka orang akan selalu menganggap kebudayaannya memiliki nilai yang lebih tinggi.
Etnostentrisme tidak bersifat rasional, tetapi lebih bersifat emosional dan sentimental.
Pertimbangan-pertimbangan yang digunakan adalah perasaan, bukan pemikiran yang jernih yang bisa mengganggu akal sehat.
Meski begitu, etnosentrisme juga mempunyai segi-segi positif, di antaranya:
- Menjaga keutuhan dan kestabilan budaya.
Baca Juga: Jawab Soal Penyebab Terjadinya Primordialisme
- Mempertinggi semangat patriotisme dan kesetiaan bangsa.
- Memperteguh rasa cinta terhadap kebudayaan suatu bangsa.
"Etnosentrisme adalah sikap menilai kebudayaan lain dengan menggunakan ukuran-ukuran yang berlaku di masyarakat."
3. Diskriminasi
Diskriminasi adalah pembedaan secara sengaja terutama dalam lapangan politik terhadap berbagai golongan yang berkaitan dengan kepentingan golongan tertentu.
Dalam diskriminasi, golongan tertentu diperlakukan berbeda dengan golongan-golongan lain.
Perbedaan itu bisa didasarkan pada suku bangsa, agama, ras, serta mayoritas minoritas dalam masyarakat.
Termasuk juga perlakuan terhadap gender atau jenis kelamin, kondisi fisik yang berbeda, dan tindakan yang cenderung tidak memerhatikan nilai-nilai kemanusiaan.
Perlakuan yang diskriminatif terhadap suatu golongan tertentu akan sangat mengganggu dan menghambat jalannya integrasi sosial.
"Diskriminasi merupakan perilaku membedakan suatu kelompok atau golongan yang dilakukan secara sengaja."
4. Politik Aliran
Baca Juga: Proses Terbentuknya Integrasi Sosial: Akomodasi, Kerja Sama, Koordinasi, Asimilasi
Politik aliran adalah keadaan perpolitikan, di mana partai-partai politik yang ada dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa, baik formal maupun informal.
Partai tersebut mewakili sebuah ideologi yang diperjuangkan.
Nah, dalam memperjuangkan ideologinya tersebut, sebuah partai politik selain mempunyai organisasi massa yang bernaung di bawahnya, juga mempunyai surat kabar.
Surat kabar atau majalan inilah yang menjadi semacam corong perjuangan dari partai tersebut.
Berkembangnya politik aliran dalam suatu masyarakat majemuk bisa mengakibatkan jurang perbedaan antara kelompok-kelompok aliran yang berbeda tersebut.
Kenyataan inilah yang menjadi potensi terjadinya konflik antara kelompok-kelompok tersebut jika tidak dapat diolah dengan baik.
"Primordialisme, etnosentrisme, diskriminasi, dan politik aliran merupakan empat faktor penghambat integrasi sosial."
Nah, itu tadi empat faktor penghambat integrasi sosial, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan primordialisme? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR