adjar.id - Di bawah ini adalah pembahasan soal bahasa Indonesia seputar majas.
Adjarian dapat menemukan soal-soal ini di dalam buku Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Bergerak Bersama kelas V, halaman 33.
Apa itu majas?
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan dalam kalimat dengan tujuan agar semakin menarik dan hidup.
Majas dapat digunakan kapan pun, baik di dalam teks maupun saat berkomunikasi secara langsung.
Nah, tiga majas yang menjadi pembahasan kita kali ini adalah majas metafora, personifikasi, dan hiperbola.
Metafora adalah majas yang menggunakan simbol untuk mewakili kata sesungguhnya, personifikasi merupakan majas yang menggunakan sifat manusia dalam menggambarkan benda.
Sementara itu, hiperbola adalah majas yang menggunakan kata yang bermakna berlebihan.
Nah, tugas kita kali ini adalah mengelompokkan kalimat pada soal sesuai dengan jenis majasnya,
Berikut pembahasan soal tersebut yang dapat dijadikan sebagai referensi.
Bahas Bahasa
Majas
Latihan Gaya Bahasa 1
Tentukan majas dari kalimat berikut ini: hiperbola, metafora, atau personifikasi.
1. "Aduh, sakit!" suara Kelinci Kecil menggelegar di sudut kebun Pak Rusa.
Jenis majas: Hiperbola
Bagian majas: Suara Kelinci Kecil menggelegar
2. Wajahnya tampak seputih kapas.
Jenis majas: Hiperbola
Bagian majas: Seputih kapas
3. Titik-titik air mulai membanjiri matanya.
Jenis majas: Hiperbola
Baca Juga: Jawab Soal Menulis Paragraf tentang Lila, Buku Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas V
Bagian majas: Membanjiri matanya.
4. Aku melihat daun-daun tanaman wortel itu melambai-lambai memanggilku.
Jenis majas: Personifikasi
Bagian majas: Daun-daun tanaman wortel itu melambai-lambai
5. Pak Singa, si raja hutan, memerintahkan supaya semua penghuni hutan tinggal di sarang masing-masing.
Jenis majas: Metafora
Bagian majas: Si raja hutan
6. Pikirannya menari-nari teringat pesan Ibu tadi pagi.
Jenis majas: Personifikasi
Bagian majas: Pikirannya menari-nari
Itulah pembahasan soal bahasa Indonesia seputar majas, Adjarian.
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR