Babak 1
Musik: Terdengar suara sayup dari masjid berupa suara mengaji yang biasa dilakukan setelah salat untuk menunjukkan tokoh Joko bahwa ia pulang dari masjid.
Efek suara: Suara tukang bakmi memukulkan sendok ke mangkok serta suara jangkrik untuk menandakan suasana malam hari.
Babak 2
Musik: Suara alunan lagu ceria sayup.
Efek suara: Suara ayam berkokok dari jauh yang menandakan bahwa hari sudah pagi ketika Mei Wang hendak pergi ke gereja.
Babak 3
Musik: (Tidak ada, agar penonton fokus ke percakapan yang terjadi)
Efek suara: Suara jangkrik untuk menandakan suasana malam hari.
Babak 4
Musik: Suara musik mencekam terdengar beradu keras dengan suara tokoh penginterogasi.
Efek suara: Suara gebrakan meja.
Babak 5
Musik: Suara alunan musik Tiongkok pengiring wayang potehi.
Efek suara: Suara kerumunan orang ceria di awal babak dan suara kerumunan orang histeris di akhir babak.
Nah, itulah pembahasan soal seputar musik dan efek suara untuk persiapan penulisan naskah drama berdasarkan cerpen “Wayang Potehi: Cinta yang Pupus”.
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR