Selain itu, juga memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk mengembangkan kebudayaan mereka.
3. Multikultural Otonomi
Dalam model ini kelompok-kelompok kultur utama berusaha mewujudkan kesetaraan dengan budaya dominan dan menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik secara kolektif dapat diterima.
Prinsip-prinsip pokok kehidupan kelompok-kelompok dalam multikultural jenis ini adalah mempertahankan cara hidup mereka masing-masing yang mempunyai hak-hak sama dengan kelompok dominan.
Selain itu, kelompok ini juga menentang kelompok dominan dan berusaha menciptakan suatu masyarakat di mana semua kelompok bisa eksis sebagai mitra sejajar.
4. Multikulturalisme Kritikal
Jenis multikulturalisme ini terjadi pada masyarakat plural di mana kelompok-kelompok yang ada sebenarnya tidak terlalu menuntut otonom.
Akan tetapi lebih menuntut penciptaan kultur kolektif yang menegaskan berbagai perspektif distingtif mereka.
Kelompok dominan dalam hal ini tentu menolak, bahkan berusaha memaksa menerapkan budaya dominan mereka dengan mengorbankan budaya kelompok minoritas.
5. Multikulturalisme Kosmopolitan
Kehidupan dalam multikulturalisme jenis ini berusaha menghapus segala batas kultur untuk menciptakan masyarakat yang tidak terikat pada budaya tertentu secara individu.
Baca Juga: Masyarakat Multikultural: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Interaksi Sosial
Bisa juga sebaliknya, tiap individu bebas dengan berbagai kehidupan lintas kultural atau mengembangkan kehidupan kultural masing-masing.
"Bentuk multikulturalisme dalam masyarakat multikultural meliputi multikulturalisme isolasi, akomodatif, otonomi, kritikal, dan kosmopolitan."
Nah, itulah lima bentuk multikulturalisme dalam masyarakat multikultural, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan multikulturalisme isolasi? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR