adjar.id – Erupsi gunung berapi merupakan salah satu jenis bencana alam yang berbahaya.
Baru-baru ini, Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami erupsi yang mengeluarkan abu vulkanik dan suara gemuruh.
Indonesia sendiri memang berada di wilayah ring of fire atau cincin api pasifik.
Hal ini membuat wilayah Indonesia rawan terjadi letusan gunung berapi dan gempa bumi.
Gunung-gunung berapi yang masih aktif di Indonesia nantinya dapat mengalami erupsi.
Apa itu erupsi?
Erupsi gunung berapi adalah pelepasan material gunung berapi, baik berupa gas, abu, lava, maupun material lainnya ke atmosfer bumi atau ke permukaan bumi.
Biasanya material ini bisa keluar dalam bentuk letusan ataupun nonletusan, Adjarian.
Erupsi letusan adalah erupsi yang disertai dengan tekanan tinggi yang membuat tarial padat di dalam gunung terlontar ke luar.
Sedangkan erupsi nonletusan adalah erupsi yang mengeluarkan magma dalam bentuk lelehan yang dapat meluncur dengan kecepatan tinggi.
Suhu lava ini bisa lebih dari 648o Celsius dan dapat menghancurkan pemukiman dan kehidupan yang dilewatinya, lo.
Baca Juga: Jenis-Jenis Erupsi Gunung Api
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), erupsi adalah letusan gunung api atau semburan sumber minyak dan uap panas.
Secara umum erupsi diartikan sebagai proses keluarnya gas dan lava dari gunung berapi yang proses keluarnya materian tersebut terbagi menjadi dua, yaitu letusan dan nonletusan.
Erupsi ini bisa terjadi karena adanya aktivitas atau pergerakan magma dari dalam perut bumi yang berusaha keluar menuju permukaan bumi.
Proses erupsi umumnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Erupsi eksplosif, yaitu proses keluarnya magma dan material lain ke permukaan bumi dengan disertai tekanan yang kuat sehingga memunculkan dentuman atau letusan.
- Erupsi efusif, yaitu proses keluarnya magma dalam bentuk lelehan lava akibat adanya tekanan gas yang tidak begitu kuat.
Erupsi gunung berapa diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe, yaitu:
1. Sumber Erupsi
Berdasarkan sumber erupsinya, erupsi gunung berapi terbagi menjadi empat tipe, yakni:
- Erupsi pusat, yaitu erupsi yang keluar dari kawah utama gunung.
- Erupsi samping, yaitu erupsi yang keluar dari bagian lereng tubuh gunung.
Baca Juga: Langkah-Langkah Penyelamatan Sebelum dan Sesudah Erupsi Gunung Api
- Erupsi celah, yaitu erupsi yang keluar dari sesar atau retakan yang memanjang pada gunung.
- Erupsi eksentrik, yaitu erupsi samping tetapi magma yang keluar langsung berasal dari dapur magma melalui kepundan tersendiri bukan dari kepundan pusat.
2. Kekuatan Erupsi
Berdasakan kekuatan erupsinya, erupsi gunung berapi terbagi menjadi 7 tipe, yaitu:
- Erupsi hawaiian, yaitu erupsi ekslosif yang berupa semburan lava pijar dan diikuti oleh lelehan lava di bagian kepundan atau celah.
- Erupsi plinian, yaitu erupsi sangat eksplosif dengan magma yang berviskositas tinggi atau magma asam.
- Erupsi strimbolian, yaitu erupsi yang mirip dengan erupsi hawaiian tetapi semburan lava pijarnya dangkal.
- Erupsi sub plinian, yaitu erupsi ekslosif magma asam dan menyebabkan terbentuknya kubah lava riolitik.
- Erupsi ultra plinian, yaitu erupsi sangat eksplosif dan menghasilkan endapan batu apung yang banyak.
- Erupsi sutseyan dan freatoplinian, yaitu erupsi pada gunung berapi di bawah tanah atau gunung berani yang memiliki danau kawah.
- Erupsi vulkanian, yaitu erupsi yang melontarkan bongkahan vulkanik di sekitar kawah dan permukannyanya retak.
Baca Juga: 11 Hal yang Umum Terjadi pada Gunung Berapi
Nah, itulah yang dimaksud dengan erupsi gunung berapi dan tipe-tipenya, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa saja yang termasuk tipe erupsi berdasarkan sumber erupsinya? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
Tonton juga video berikut ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR