adjar.id – Kali ini kita akan mempelejari tentang pengelompokan bentuk interaksi sosial.
Di sekolah materi tersebut dipelajari dalam mata pelajaran IPS kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka, Adjarian.
Pengelompokan bentuk interaksi sosial dibagi menjadi dua, yakni interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif.
Apa itu interaksi sosial?
Interaksi sosial adalah suatu tindakan sosial yang bersifat timbal balik antara dua pihak atau lebih.
Interaksi sosial ini bersifat timbal balik yang didalamnya memuat dua hal, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
Kontak sosial merupakan syarat awal bagi terjadinya interaksi sosial, sementara komunikasi adalah proses penyampaian informasi timbal balik dua orang atau lebih.
Informasi yang disampaikan ini bisa berupa kata-kata, gerak tubuh, atau simbol lainnya yang mempunyai makna.
Jadi, untuk memenuhi syarat interaksi sosial, kontak sosial perlu diikuti dengan adanya komunikasi yang terjadi.
Nah, terdapat empat faktor yang dapat membentuk interaksi sosial, yaitu imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
“Bentuk interaksi sosial ada dua, yakni asosiatif dan disosiatif."
Baca Juga: Mengapa Interaksi Sosial Disebut Kunci dari Semua Kehidupan Sosial?
Pengelompokan Bentuk Interaksi Sosial
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi sosial asosioatif adalah bentuk proses sosial yang mengarah pada kerja sama antarpihak yang terlibat.
Proses ini terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:
Kerja sama adalah interaksi sosial yang terjadi ketika dua pihak atau lebih saling mengikatkan diri untuk memenuhi kepentingan bersama atau karena adanya tujuan tertentu.
Akomodasi adalah upaya meredakan ketegangan karena pertentengan yang terjadi dengan cara memenuhi sebagian tuntutan dari pihak-pihak yang bertikai.
Tujuan akomodasi adalah untuk mencapai perimbangan dan mencegah pertentangan semakin membesar.
Asimilasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang menghasilkan kebudayaan baru.
Baca Juga: Interaksi Sosial Asosiatif: Pengertian dan Jenis-jenisnya
Dalam proses ini, budaya baru yang terbentuk sangat berbeda dari budaya asal yang ikut membentuk budaya baru tersebut.
Akulturasi adalah proses dua budaya atau lebih yang saling berinteraksi, tetapi masing-masing budaya masih mempertahankan identitasnya dan batas-batas perbedaan antarbudaya tidak hilang.
“Interaksi sosial asosiatif terbagi menjadi empat bentuk, yaitu kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.”
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif merupakan interaksi yang mengarah kepada pertentangan antara pihak-pihak yang terlibat.
Bentuk proses interaksi sosial disosiatif terbagi menjadi:
Kompetisi adalah proses sosial jika para pihak yang terlibat saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu.
Hal yang menjadi sumber perebutan masing-masing pihak sangat beragam, misalnya keuntungan, jabatan, status, ataupun sumber daya.
Baca Juga: 17 Contoh Interaksi Sosial Disosiatif
Kontravensi merupakan bentuk proses disosiatif yang lebih tinggi dari persaingan, tetapi tidak sampai mengalami pertentangan.
Ragam bentuk kontravensi di antaranya penghasutan, penolakan, pengkhianatan, dan penyangkalan.
Konflik adalah proses disosiatif di mana pihak yang terlibat berusaha mencapai tujuannya dengan cara menyerang atau menentang lawan termasuk dengan kekerasan.
“Interaksi sosial disosiatif meliputi kompetisi, kontravensi, dan konflik.”
Nah, itulah dua macam bentuk interaksi sosial, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial disosiatif? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Tonton juga video berikut ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR