Kendali negara yang sepenuhnya ada di tangan presiden membuat kekuasaannya terlalu besar.
Pada mulanya, hal ini dimanfaatkan presiden untuk mengenali negara dan mengambil keputusan secara tepat tanpa terpengaruh partai yang hanya memikirkan ideologinya sendiri.
Namun, sayangnya kekuasaan presiden seakan-akan seperti tidak ada batasnya. Presiden berhak membuat berbagai kebijakan baru.
2. Jabatan Presiden Seumur Hidup
Pemberlakukan jabatan presiden seumur hidup juga terjadi pada masa demokrasi terpimpin.
Aturan ini tentu tidak sesuai dengan bentuk negara Indonesia, yaitu demokrasi. Kekuasaan Presiden seharusnya dibatasi dan digantikan setelah beberapa tahun.
Adaya aturan pengangkatan Presiden seumur hidup ini justru mirip dengan negara dalam bentuk monarki, di mana ratu atau raja yang berkuasa akan menduduki takhta sampai akhir hayat.
3. Masuknya Militer ke Dunia Politik
Masuknya angkatan bersenjata ke dalam dunia politik tidak berhasil mengendalikan konflik politik, justru memperkeruh suasana.
Seperti yang diketahui, orang yang aktif dalam dunia militer seharusnya netral dalam berpolitik.
Masuknya militer ke dunia politik mengakibatkan perselisihan antara politikus dengan militer yang berujung pada konflik internal.
Baca Juga: Apa Tujuan Demokrasi Terpimpin?
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR