adjar.id – Apa saja tradisi suku Jawa yang Adjarian ketahui?
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam suku bangsa. Salah satu suku yang besar adalah suku Jawa.
Suku bangsa adalah suatu kelompok etnis dan budaya masyarakat yang terbentuk secara turun-temurun.
Berdasarkan Sensus Penduduk di tahun 2010, jumlah populasi penduduk suku Jawa mencapai 95.217.002 jiwa atau sekutar 41% dari total populasi masyarakat Indonesia.
Sebagian besar suku Jawa mendiami wilayah Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Jawa Tengah dan Jawa Timur ini pada zaman dahulu merupakan wilayah dari Kerjaan Mataram yang pada saat itu menjadi daerah tempat tinggal suku Jawa.
Masyarakat suku Jawa sendiri sendiri adalah kesatuan masyarakat yang diikut oleh beragam norma dalam kehidupan karena tradisi, agama, dan sejarah.
Sejak zaman prasejarah, masyarakat suku Jawa telah mempunyai kepercayaan animisme, yaitu satu kepercayaan adanya jiwa atau roh pada benda, tumbuhan, hewan, dan manusia itu sendiri.
Kepercayaan animisme inilah yang membuat masyarakat suku Jawa memuja hal-hal tersebut dengan membuat upacara yang disertai dengan sesaji.
Adanya keragaman budaya yang besar di Jawa membuat setiap kebudayaan Jawa menjadi cerminan dari filsafat dan kepribadian masyarakat Jawa.
Nah, berikut beberapa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat suku Jawa.
Baca Juga: Diferensiasi Suku Bangsa: Kriteria dan Sarana Pergaulan
Tradisi Suku Jawa
1. Sekaten
Upacara sekaten adalah salah satu bentuk penghormatan masyarakat Jawa kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyebarkan agama Islam.
Upacara sekaten merupakan upacara peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan selama tujuh hari.
Biasanya upacara sekaten digelar di Kota Yogyakarta dan Solo.
2. Slametan
Slametan dikatakan juga sebagai upacara bagi orang Jawa, seperti perkawinan, kematian, kehamilan, maulid panen, dan sebagainya.
Tujuan dari adanya slametan ini adalah untuk mendapatkan keselamatan dan tidak terganggu dari kesulitan apapun dalam kehidupan.
3. Tingkeban
Tingkeban adalah keselamatan yang dilakukan pada saat kehamilan pertama kali dan usia kehamilan sudah mencapai tujuh bulan.
Tingkeban ini bisa juga disebut dengan mitoni yang asalnya dari kata Pitu yang artinya tujuh.
Baca Juga: Daftar Suku Bangsa Indonesia sebagai Salah Satu Kekayaan Budaya
Dalam upacara tingkeban, perempuan yang sedang hamil dimandikan menggunakan air kembang setaman.
Tujuan dari acara ini adalah untuk memohon kepada Tuhan agar bayi yang nantinya dilahirkan sehat dan selamat.
4. Tedak Siten
Tradisi tedak siten adalah bentuk upacara selamatan yang dilakukan saat bayi sudah mulai belajar untuk berjalan.
Upacara ini mempunyai tujuan dasar untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan karena bayi telah diberikan kesehatan dan kesempurnaan fisik.
Nah, itulah beberapa tradisi suku Jawa di Indonesia/
Coba Jawab! |
Di mana mayoritas suku Jawa di Indonesia menetap? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR