adjar.id - Pada cerpen atau cerita pendek, terdapat berbagai unsur instrinsik pembangun cerita.
Unsur intrinsik tersebut merupakan unsur yang sangat penting dan tidak boleh dilewatkan dalam karya sastra.
Komponen-komponennya terdiri dari tema, tokoh atau penokohan, alur cerita, latar, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat.
Nah, kali ini kita akan membahas soal seputar unsur intrinsik pada cerpen berjudul "Tukang Cukur’’ karya Budi Darma.
Soal tersebut ada pada buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas XI Kurikulum Merdeka, Bab 3, halaman 72-73.
Tepatnya ada pada materi "Menggali Nilai Sejarah Bangsa lewat Cerita Pendek".
Berikut pembahasan soal tersebut yang dapat Adjarian jadikan sebagai referensi.
Kegiatan 3
Menganalisis unsur-unsur intrinsik pada cerpen "Tukang Cukur’’ karya Budi Darma.
Setelah kalian membaca cerpen tersebut di atas, buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa.
Setelah itu, diskusikan dan jawablah pertanyaan di bawah ini.
Baca Juga: Jawab Soal Bahasa Indonesia Kelas XI Bab 3 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3 No. 1 'Tukang Cukur'
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk menggali unsur-unsur intrinsik yang ada dalam cerpen cerpen “Tukang Cukur” karya Budi Darma.
a. Tema adalah gagasan utama suatu cerita. Tema dapat ditemukan dengan melihat pikiran-pikiran pokok dari cerpen tersebut.
Sebutkan dan jelaskan tema utama dan tema tambahan dari cerpen “Tukang Cukur”!
Jawaban: Tema utama dari cerpen “Tukang Cukur” adalah mengenai sosok yang memiliki sikap oportunis.
Hal itu bisa dilihat dari karakter tokoh utama (Tukang Cukur) yang di dalam cerita tidak memiliki pendirian karena terus mengikuti kelompok yang menang.
Pertama, Tukang Cukur bergabung dengan PKI. Ia lalu mengkhianati PKI karena pada saat itu dicertikan PKI kalah melawan TNI (pasukan Siliwangi).
Selanjutnya, Tukang Cukur bergabung dengan TNI atau pasukan Siliwangi. Namun, pada saat itu TNI sempat mengetahui kelicikan Tukang Cukur.
Ketiga, Tukang Cukur berganti dukungan lagi dan bergabung dengan Belanda menjadi pasukan KNIL pada saat Belanda berhasil menguasai Yogyakarta.
Terakhir, Tukang Cukur menjadi pasukan NII.
Pada cerpen “Tukang Cukur” juga tersirat tema kemisikinan kemiskinan pada zaman itu yang bisa kita lihat dari tokoh Gito.
Diceritakan tokoh Gito makan seadanya dan selalu memakai pakaian yang tidak pantas dipakai.
Baca Juga: Jawab Soal Bahasa Indonesia Kelas XI Bab 2 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 1 Vlog 2
b. Tokoh utama adalah tokoh yang ditampilkan secara terus-menerus atau paling sering diceritakan.
Tokoh tambahan adalah tokoh yang dimunculkan sekali atau beberapa kali saja dalam sebuah cerita.
Identifikasilah siapa yang menjadi tokoh utama dan siapa saja yang menjadi tokoh tambahan!
Jawaban: Tokoh utama pada cerpen ini adalah Tukang Cukur.
Dalam cerita pendek tersebut dapat kita lihat bahwa cerita berpusat pada pengalaman hidup Tukang Cukur yang menjadi sorotan utama.
Tokoh tambahan yang ada ada cerpen "Tukang Cukur" adalah Gito, ayah, Ibu, Dasuki, Kakek Leman, dan Ruslan.
c. Penokohan adalah cara penulis menggambarkan tokoh. Dalam cerita, ada tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh campuran.
Tokoh protagonis adalah tokoh yang mewakili sifat-sifat baik sebagai manusia dan sebaliknya adalah tokoh antagonis. Adapun tokoh campuran adalah tokoh yang memiliki perwatakan baik dan buruk.
Identifikasilah siapa saja tokoh yang merupakan tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh campuran! Berikan bukti dengan mengambil kutipan dari cerpen tersebut!
Jawaban: Penokohan cerpen “Tukang Cukur” dibagi menjadi tiga, yaitu tokoh protagonis yang terdiri dari Gito, ayah, dan ibunya.
Tokoh protagonis bisa dilihat dari karakter tersebut yang mewakili kebaikan dan diceritakan tidak pernah berbuat jahat.
Baca Juga: Jawab Soal Bahasa Indonesia Kelas XI Bab 3 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3 No. 3 a-e
Kedua adalah tokoh antagonis yang mewakili kejahatan. Dapat dilihat dari tokoh Tukang Cukur yang berpindah-pindah keberpihakan.
Selanjut merupakan tokoh campuran. Tokoh ini memiliki sisi baik dan sisi buruk.
Pada cerpen "Tukang Cukur" tokoh campuran ada pada tokoh Ruslan.
Meskipun ia sahabat dekat keluarga Gito dan membantu mereka saat kesusahan, tetapi di akhir cerita terungkap bahwa Ruslan merupakan salah satu pemberontak.
d. Sudut pandang pencerita, yaitu kedudukan penulis dalam cerita.
Sudut pandang pencerita dibagi menjadi dua, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
Sudut pandang orang pertama pengarang ikut terlibat dalam cerita. Biasanya pengarang menggunakan kata ganti "aku". Sudut pandang orang ketiga, yaitu saat pengarang ada di luar cerita. Biasanya pengarang menggunakan kata ganti “dia”.
Jelaskan dan berikan bukti jenis sudut pandang pencerita yang digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur”!
Jawaban: Pada cerpen "Tukang Cukur" penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga, yaitu sudut pandang dari tokoh Gito.
Hal ini terlihat pada kalimat:
"Gito, anak Getas Pejaten, kawasan pinggiran kota Kudus, setiap hari, kecuali Minggu dan hari libur, berjalan kaki pergi pulang hampir empat belas kilo, ke sekolahnya, sekolah dasar di Jalan Daendels."
Baca Juga: Jawab Soal Bahasa Indonesia Kelas XI Bab 3 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3 No. 3 f-j
Nah, itulah pembahasan soal seputar unsur intrinsik pada cerpen berjudul "Tukang Cukur’’ karya Budi Darma.
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR