adjar.id - Tahukah Adjarian bagaimana cara menanyakan "kerja di mana" atau tempat kerja dalam bahasa Jawa?
Menanyakan tempat kerja bisa menjadi salah satu pembahasan ketika sedang berbicara kepada orang baru.
Ada dua cara untuk menanyakan tempat kerja dalam bahasa Jawa, yaitu dengan menggunakan ngoko dan krama.
Perbedaan ngoko dan krama tergantung dengan usia dan kedudukan lawan bicara kita, Adjarian.
Kapan bahasa Jawa ngoko dan krama digunakan?
Berikut pembahasan seputar cara menanyakan tempat kerja dalam bahasa Jawa menggunakan kedua tingkatan bahasa Jawa.
Cara Menanyakan "Kerja di Mana?" dalam Bahasa Jawa
Bahasa Jawa Ngoko
Dalam bahasa Jawa ngoko, kerja disebut dengan "nyambut gawe".
Ungkapan ini bisa digunakan jika kita ingin menanyakan tempat kerja seseorang yang sebaya atau lebih muda dari kita.
Contoh:
Baca Juga: Cara Menanyakan Asal Menggunakan Bahasa Jawa
1. Koe saiki nyambut gawe neng endi, San?
(Kamu sekarang kerja di mana, San?)
2. Opo Riska nyambut gawe ning Jakarta?
(Apakah Riska bekerja di Jakarta?)
3. Kantor seng ning tengah kutha kae opo panggonmu nyambut gawe?
(Kantor yang di tengah kota itu apakah tempatmu bekerja?)
4. Aku nyambut gawe ning Solo.
(Aku bekerja di Solo.)
Bahasa Jawa Krama
Jika ingin menanyakan tempat bekerja kepada orang yang lebih tua, kita bisa menggunakan bahasa Jawa krama, Adjarian.
Adapun ungkapan yang digunakan adalah "nyambut damel" atau "ngasta", keduanya sama-sama berarti "bekerja".
Baca Juga: Bagaimana Cara Menanyakan Umur dalam Bahasa Jawa?
Contoh:
1. Panjenengan ngastanipun wonten pundi?
(Anda bekerja di mana?)
2. Menapa Bapak nyambut damel wonten Kompas?
(Apakah Bapak bekerja di Kompas?)
3. Ibu ngasta wonten pundi gangsal taun kepungkur?
(Ibu bekerja di mana lima tahun lalu?)
4. Menapa panjenengan tasih nyambut damel wonten Yogyakarta?
(Apakah Anda masih bekerja di Yogyakarta?)
Nah, itulah beberapa cara bertanya "kerja di mana" atau tempat kerja dalam bahasa Jawa.
Coba Jawab! |
Apa arti "nyambut gawe"? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR