adjar.id - Ada yang tahu arti kata "sapa" dan "sinten" dalam bahasa Jawa?
Baik kata "sapa" maupun "sinten" sama-sama memiliki arti "siapa", Adjarian.
Lantas, apa perbedaan kata "sapa" dan "sinten"?
Perbedaan keduanya terletak pada tingkatan bahasanya.
Kata "sapa" adalah bentuk kata tanya "siapa" dalam bahasa Jawa ngoko atau bahasa Jawa dasar.
Nah, kita bisa menggunakannya ketika ingin bertanya kepada orang yang sebaya atau lebih muda.
Sementara itu, kata tanya "sinten" merupakan bentuk kata tanya "siapa" dalam bahasa Jawa krama, digunakan kepada orang yang lebih tua atau dihormati.
Pada kesempatan kali ini, kita akan mencoba membuat kalimat tanya menggunakan kata "sapa" dan "sinten".
Yuk, simak bersama-sama!
Contoh Penggunaan Kata "Sapa"
1. Sapa jenenge bocah iku?
Baca Juga: 12 Contoh Kalimat Menggunakan Tembung Sesulih Pitakon dan Artinya
(Siapa nama anak itu?)
2. Uwong sing lungguh kae sapa jenenge?
(Orang yang sedang duduk itu siapa namanya?)
3. Sapa wani njipuk barang ning nduwur kandang pitik?
(Siapa berani mengambil barang di atas kandang ayam?)
4. Sapa sing ngekeki roti kui?
(Siapa yang memberi roti itu?)
5. Sapa sing ngelarang tuku buku?
(Siapa yang melarang membeli buku?)
Contoh Penggunaan Kata "Sinten"
1. Sinten asmanipun panjenengan?
Baca Juga: Kumpulan Soal Bahasa Jawa Materi Krama Inggil dan Tembung Pitakon
(Siapa nama Anda?)
2. Sinten priyayi ingkang ngagem sendal petak menika?
(Siapa orang yang memakai sandal putih itu?)
3. Sinten ingkang gadah arta?
(Siapa yang punya uang?)
4. Sinten ingkang ndamel sayur bayem?
(Siapa yang membuat sayur bayam?)
5. Kula mboten mangertos sinten ingkang gerah.
(Saya tidak tahu siapa yang sakit.)
Adjarian, itulah contoh-contoh penggunaan kata "sapa" dan "sinten".
Coba Jawab! |
Apa perbedaan "sapa" dan "sinten"? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR