adjar.id - Adjarian pernah dengar istilah "kebangkitan nasional"?
Yap! Kebangkitan nasional adalah sebuah titik di mana rakyat Indonesia mulai bangkit dari keterpurukan penjajahan.
Namun, adanya kebangkitan nasional ini tidak terjadi begitu saja, banyak rintangan yang harus dilalui.
Pada mulanya, rakyat Indonesia hanya melakukan perjuangan fisik untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Hal ini dipengaruhi oleh sejumlah kondisi, salah satunya adalah minimnya tingkat pendidikan.
Tingkat pendidikan yang minim membuat rakyat sulit untuk bergerak dan mewujudkan perjuangan non-fisik.
Munculnya kebangkitan nasional di awal abad 20 seakan menjadi titik baru perjuangan rakyat.
Lalu, bagaimana sejarah kelahiran kebangkitan nasional?
"Perjuangan non-fisik rakyat Indonesia dimulai pada awal abad 20 dengan kemunculan berbagai organisasi pergerakan."
Lahirnya Kebangkitan Nasional
Kemunculan kebangkitan nasional pada mulanya didasari oleh sejumlah kritik yang disampaikan oleh beberapa politisi pemerintah Kerajaan Belanda.
Baca Juga: Semangat Kebangkitan Nasional Tahun 1908
Tokoh-tokoh yang menyampaikan kritik tersebut adalah Baron Van Hoevel, Frans Van Deputte, dan Mr. C.T. Van Deventer.
Ketiga tokoh tersebut mengkritisi perlakukan Pemerintah Kerajaan Belanda terhadap rakyat Indonesia.
Menurut mereka, Pemerintah Kerajaan Belanda ikut bertanggung jawab atas kesengsaraan rakyat Hindia Belanda (Indonesia).
Adanya kritik tersebut membuat Pemerintah kolonial Belanda mengeluarkan kebijakan politik etis atau politik balas budi pada September 1901.
Politik etis bertujuan untuk memberikan kesempatan orang Indonesia untuk mengenyam pendidikan agar menjadi tenaga kerja yang terampil.
Adapun bidang yang menjadi sasaran politik etis adalah bidang pendidikan, pertanian, dan kependudukan.
"Politik etis politik balas budi kolonial Belanda untuk Hindia Belanda yang menyasar pada tiga bidang, yaitu pendidikan, pertanian, dan kependudukan."
Kemunculan Kalangan Terpelajar
Sejak adanya politik etis, sejumlah masyarakat Indonesia memiliki kesempatan untuk mengakses pendidikan.
Akan tetapi, akses pendidikan belum merata, hanya kalangan tertentu saja yang bisa mendapatkannya.
Akses pendidikan inilah yang kemudian melahirkan kalangan terpelajar, sebuah warna baru dalam upaya perjuangan kemerdekaan.
Baca Juga: Tahap-Tahap Pembinaan Persatuan Bangsa Indonesia
Perebutan kemerdekaan bukan hanya melalui fisik, tetapi juga melalui jalur pergerakan organisasi dan politik.
Kalangan terpelajar ini kemudian membangkitkan kesadaran sebangsa dan setanah air kepada rakyat Indonesia.
Tak lama setelah itu, lahir berbagai organisasi pergerakan, seperti Sarekat Dagang Islam, Jami'atul Khair, Budi Utomo, Indische Partij. Perhimpunan Indonesia, Partai Nasional Indonesia, Muhammadiyah, dan Nahdhatul Ulama.
Organisasi-organisasi pergerakan tersebut kemudian saling mengisi satu sama lain, sama-sama mencita-citakan kemerdekaan Indonesia.
Seiring dengan lahirnya organisasi pergerakan, lahir pula organisasi-organisasi kepemudaan, seperti Jong Java, Jong Sumateranen Bond, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dan Jong Minahasa antara tahun 1915-1924.
Adjarian, itulah rangkuman materi lahirnya kebangkitan nasional.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan politik etis? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Simak video berikut, yuk!
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR