Lebih lanjut, Dicky menjelaskan bahwa kemunkinan tingkat keparahan dan kefatalannya akan lebih rendah.
Hal ini disebabkan antobodi yang dimiliki masyarakat sudah lebih tinggi dibanding pada saat varian Delta menyerang.
Adjarian, parah atau tidaknya varian baru COVID-19 ini hendaknya membuat kita terus ingat bahwa mutasi varian baru masih terus terjadi.
Kementerian Kesehatan terus mengimbau masyarakat untuk menerapkan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Selain itu, masyarakat juga terus diingatkan untuk segera melakukan vaksinasi dosis pertama, kedua, atau booster bagi yang belum.
Penting bagi kita untuk melakukan deteksi dini, seperti swab, apabila mendapati gejala COVID-19.
Dilansir dari Kompas.com, gejala infeksi varian baru Omicron XBB ini masih serupa dnegan varian sebelumnya, seperti:
1. Demam atau menggigil
2. Sesak napas
3. Batuk
4. Badan mudah lelah dan lemas
Baca Juga: Kasus Positif Semakin Meningkat, Ini 5 Gejala Omicron yang Harus Diwaspadai saat Ini
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR