adjar.id – Ada beberapa teori seputar terjadinya tata surya, Adjarian.
Tata surya adalah suatu sistem di jagat raya yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya, planet-planet, satelit, asteroid, debu, kabut, komet, meteor, dan benda-benda lainnya.
Benda-benda langit tersebut beredar mengelilinggi matahari sebagai pusat dari tata surya.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai teori terjadinya tata surya yang menjadi materi Geografi kelas 10 SMA.
Semua objek yang terdapat di tata surya berpusat di sekitar matahari karena adanya suatu gaya gravitasi.
Tata surya sebagai sistem antariksa saling terikat gravitasi yang terdapat matahari dan benda-benda langit yang mengitarinya.
Planet merupakan salah satu benda langit yang paling besar dan mengitari matahari secara langsung.
Sementara bulan merupakan benda langit yang mengitari matahari secara tidak langsung.
O iya, peredaran yang terjadi dalam sistem tata surya ini sudah diatur oleh garis orbitnya masing-masing, Adjarian.
Nah, berikut uraian teori-teori terjadinya tata surya.
“Matahari merupakan satu dari milyaran bintang di jagat raya yang menjadi pusat dari sistem tata surya.”
Baca Juga: Pengelompokan Planet-Planet di Tata Surya
Teori Terjadinya Tata Surya
Teori-teori tentang proses terjadinya tata surya meliputi:
1. Teori Nebula
Teori nebula pertama kali dikemukakan oleh seorang filsuf dari Jerman bernama Imanuel Kant.
Menurut Kant, tata surya berasal dari nebula, yaitu gas atau kabut tipis sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat.
Perputaran yang lambat ini menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang memiliki berat jenis tinggi atau disebut inti massa di beberapa tempat yang berbeda.
Inti massa yang terbesar terbentuk di bagian tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya.
Adanya proses pendinginan membuat inti massa yang lebih kecil berubah menjadi planet-planet dan yang paling beasar tetap dalam keadaan berpijar dan suhunya tinggi atau disebut matahari.
“Teori nebula juga dikemukakan oleh Pierre Simon Laplace yang menurutnya tata surya berasal dari bola gas dengan suhu tinggi dan berputar sangat cepat.”
2. Teori Planetesimal
Teori planetesimal dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton.
Baca Juga: Daftar Anggota Tata Surya, Salah Satunya Matahari
Mereka berpendapat bahwa tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti dengan wujud gas bersuhu tinggi.
Gabungan bahan-bahan padat kecil tersebut kemudian membentuk planet-planet, sementara inti massa yang sifatnya gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari.
3. Teori Pasang Surut
Astronom Jeffreys dan Jeans, mengemukakan pendapat bahwa tata surya pada awalnya hanya matahari saja tanpa memiliki anggota.
Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari yang tertarik dan terlepas.
Hal ini terjadi karena adanya pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat matahari.
Nah, bagian yang terlepas tersebut berbentuk seperti cerutu panjang yang terus berputar-putar mengelilingi matahari.
Sehingga, lama-kelamaan mendingin dan membentuk bulatan-bulatan yang kemudian disebut dengan planet.
“Teori pasang surut ini menjelaskan bahwa planet di tata surya terbentuk karena bagian matahari tertarik atau terlepas.”
4. Teori Bintang Kembar
Teori bintang kembar dikemukakan oleh astronom yang berasal dari Inggris bernama Lyttleton.
Baca Juga: Planet Apa yang Paling Tua di Tata Surya?
Teori bintang kembar ini menyatakan bahwa pada awalnya, matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi.
Pada suatu masa melintas bintang lainnya dan kemudian menabrak salah satu bintang kembar itu dan menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar.
Hingga kemudian mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang yang tidak hancur dan kemudian disebut dengan matahari.
5. Teori Awan Debu
Teori awan debu dikemukakan oleh Kuiper dan Weizsaecker, yang berpendapat bahwa tata surya berasal dari awal yang sangat luas terdiri atas gas dan debu.
Ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan terjadinya penyusutan karena gaya tarik-menarik dan gerakan berpusat yang sangat cepat serta teratur.
Sehingga, terbentuklah piringan seperti cakram dengan inti yang menggelembung menjadi matahari.
Sementara bagian pinggirannya berubah menjadi planet-planet.
Nah, itulah beberapa teori terjadinya tata surya, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan teori pasang surut? |
Petunjuk: Cek halaman 3. |
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR