adjar.id – Perkembangan Kerajaan Sriwijaya membuat daerah kekuasaan kerajaan tersebut semakin luas.
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang ada di Nusantara dengan corak Buddha terbesar pada masanya.
Kerajaan Sriwijaya didirikan pada abad ke-7 oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa di Palembang, Sumatra Selatan.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai daerah-daerah yang menjadi kekuasaan Kerajaan Sriwijaya yang merupakan materi sejarah kelas 10 SMA.
Menurut prasasti Kedukan Bukit, Kerajaan Sriwijaya secara resmi didirikan pada tahun 682 Masehi, Adjarian.
Pada tahun 692 Masehi, Kerajaan Sriwijaya melakukan ekspansi ke daerah-daerah di sekitar Melayu.
Sementara itu, pusat Kerajaan Sriwijaya berada di Palembang, tepatnya di dekat pantai dan tepu sungai Musi.
Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada abad ke-9, saat kerajaan dipimpin oleh Raja Balaputradewa.
Pengaruh Kerajaan Sriwijaya semakin meluas dan menguasai perdagangan yang terjadi di jalur utama Selat Malaka sampai ke Kamboja, Thailand, bahkan Pulau Jawa.
Berikut rincian daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.
“Kerajaan Sriwijaya sebagai negara maritim memberikan pengaruh yang besar terhadap Nusantara.”
Baca Juga: 3 Faktor Penyebab Kemunduran Kerajaan Sriwijaya di Nusantara
Daerah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya mulai berkembangan pada abad ke-7 Masehi dengan dipimpin oleh Raja Dapunta Hyang.
Nah, dalam prasasti Kedukan Bukit dan Talang Tuo telah ditulis bahwa Dapunta Hyang banyak melakukan usaha perluasan daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.
Beberapa daerah yang berhasil dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya, di antaranya:
1. Tulang-Bawang yang terletak di daerah Lampung.
2. Daerah Kedah yang terletak di pantai barat Semenanjung Melayu.
Daerah ini sangat penting artinya bagi usaha pengembangan perdagangan Kerajaan Sriwijaya dengan India.
Penaklukan Kerajaan Sriwijaya terhdap Kedah terjadi di antara tahun 682 sampai 685 Masehi.
3. Pulau Bangka yang terletak di pertemuan jalur perdagangan internasional merupakan daerah yang penting.
Daerah ini bisa dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya pada tahun 686 Masehi berdasarkan prasasti Kota Kapur.
Kerajaan Sriwijaya juga diceritakan berusaha menaklukkan Bhumi Java atau Jawa yang tidak setia kepada Sriwijaya, khususnya Jawa bagian barat.
Baca Juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Sriwijaya dan Masa Kejayaannya
4. Daerah Jambi terletak di tepi sungai Batanghari yang memiliki kedudukan penting untuk memperlancar perdagangan di pantai timur Sumatra.
Penaklukan daerah Jambi ini dilakukan oleh Sriwijaya pada tahun 686 Masehi menurut prasasti Karang Berahi.
5. Tanah Genting Kra merupakan tanah genting di bagian utara Semenanjung Melayu.
Kedudukan Tanah Genting Kra sangat penting karena jarak pantai barat dan pantai timur sangat dekat dengan Tanah Genting Kra.
Sehingga para pedagang dari Tiongkok bisa berlabuh dahulu.
Mereka juga bisa membongkar barang dagangannya untuk diangkut dengan pedati ke pantai barat.
Penguasaan Kerajaan Sriwijaya terhadap Tanah Genting Kra bisa diketahui dari prasasti Ligor yang berangka tahun 775 Masehi.
6. Menurut berita Tiongkok, diterangkan adanya serangan dari Barat sehingga mendesak Kerajaan Kalingga pindah ke sebelah timur.
Serangan ini diduga dilakukan oleh Kerajaan Sriwijaya yang ingin menguasai Jawa bagian tengah.
Hal ini dilakukan Sriwijaya karena pantai utara Jawa bagian tengah merupakan jalur perdagangan yang penting.
“Kerajaan Sriwijaya memperluas daerah kekuasaannya sampai ke Pulau Jawa dengan menundukkan Kerajaan Kalingga.”
Baca Juga: Jawab Soal Sejarah Kelas 10 SMA, Penyebab Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya
Nah, itulah Adjarian, enam daerah kekuasaan dari Kerajaan Sriwijaya pada awal masa berdirinya kerajaan tersebut.
Coba Jawab! |
Siapa raja pertama Kerajaan Sriwijaya melakukan perluasan daerah kekuasaan? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR