adjar.id – Ada dua macam teori permintaan uang yang akan kita bahas kali ini, Adjarian.
Uang merupakan salah satu "bahan bakar" yang digunakan untuk menggerakkan roda
perekonomian.
Adanya teori permintaan uang ini jugalah yang ikut memengaruhi pergerakkan uang yang
terjadi dalam perekonomian.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai dua teori permintaan uang yang menjadi materi ekonomi kelas 11 Kurikulum Merdeka.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), uang adalah alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu.
Permintaan uang adalah sejumlah uang yang diperlukan masyarakat atau keinginan
masyarakat untuk memegang uang dalam periode waktu tertentu.
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Jadi, permintaan uang bisa diartikan sebagai suatu kebutuhan masyarakat terhadap uang,
baik tunai maupun nontunai.
O iya, selain permintaan uang, dalam perekonomian juga dikenal istilah penawaran uang.
Akan tetapi ,kali ini kita hanya akan fokus membahas seputar teori permintaan uang.
“Permintaan uang merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan roda perekonomian.”
Baca Juga: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penawaran Uang dalam Perekonomian
Teori Permintaan Uang
Teori permintaan uang terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Teori Permintaan Uang Irving Fisher
Teori kuantitas uang yang dijelaskan oleh Irving Fisher menjelaskan tentang bagaimana uang beredar di masyarakat.
Irvin merumuskan teori kuantitas uang dengan rumus M.V = P.T.
M adalah money atau jumlah uang yang beredar, sementara V adalah volecity atau kecepatan peredaran uang.
P adalah price atau harga dan T adalah transaction atau volume barang yang diperdagangkan.
Fisher menjelaskan bahwa permintaan uang adalah kepentingan yang penting untuk memenuhi transaksi ekonomi.
“Velocity atau kecepatan peredaran uang ditentukan oleh berbagai faktor kelembagaan.”
2. Teori Permintaan Uang Keynes
Teori permintaan uang juga dikemukakan oleh John Maynard Keynes.
Baca Juga: Jenis-Jenis Uang di Indonesia dan Fungsinya
Teori permintaan uang Keynes dikenal juga dengan teori Liquidity of Prerence yang menjelaskan tentang perlaku masyarakat saat memegang uang.
Permintaan uang untuk transaksi menurut Keynes dipengaruhi oleh besaran pendapatan nasional.
Jadi, semakin tinggi kegiatan transaksi ekonomi, maka akan semakin tinggi juga permintaan uang untuk kebutuhan transaksi.
Keynes juga menyebutkan bahwa masyarakat memiliki tiga motif dalam memegang uang, yaitu:
Masyarakat memegang uang dengan tujuan untuk melakukan transaksi ekonomi atau konsumsi sehari-hari.
Dorongan untuk melakukan kegiatan membeli barang dan jasa adalah penerapan dari motif transaksi ini.
Masyarakat memegang uang dengan tujuan melakukan berbagai pembayaran tidak terduga di masa yang akan datang.
Misalnya, melakukan pembayaran saat sakit atau pembayaran kebutuhan yang mendesak.
Baca Juga: Pengelompokan Jenis-Jenis Teori Nilai Uang
Masyarakat melakukan kegiatan spekulasi dengan membeli berbagai produk investasi di pasar modal dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Produk-produk investasi ini misalnya obligasi, reksadana, dan saham.
O iya, Keynes juga beranggapan bahwa peredaran uang di masyarakat juga bisa memengaruhi tingkat bunga dan keseimbangan pasar uang.
“Tiga motif masyarakat dalam memegang uang meliputi motif transaksi, motif berjaga-jaga, dan motif spekulasi."
Nah, itulah dua teori permintaan uang dalam perekonomian, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa rumus dari teori permintaan uang Fisher? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR