adjar.id – Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara dimulai pada abad ke-5 Masehi.
Hal tersebut diketahui adanya temuan prasasti dari Kerajaan Kutai dan Tarumanegara yang menyebutkan sapi sebagai hewan persembahan.
Itu menunjukkan bahwa agama Hindu mulai berkembang di daerah tersebut, Adjarian.
O iya, di dalam buku Sejarah Indonesia kelas 10 edisi revisi 2017, terdapat soal Uji Kompetensi di halam 85.
Pada soal tersebut, ada tiga pertanyaan mengenai masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara pada zaman dahulu.
Nah, kali ini kita akan membahas soal-soal tersebut.
Adanya hubungan dagang antara penduduk di Kepulauan Nusantara dan India menjadi awal perkembangan Hindu-Buddha di Nusantara.
Para pendeta Buddha menyebarkan ajarannya ke seluruh penjuru dunia melalui jalur perdagangan tanpa memperhitungkan kesulitan yang mesti ditempuh.
Masuknya budaya India ke Nusantara membuat perubahan pada kedudukan kepala suku yang digantikan oleh kedudukan raja.
O iya, ada beberapa ateori yang menjelaskan tentang masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara, yaitu teori Ksatria, teori Brahmana, teori Waisya, dan teori Arus Balik.
Sekarang mari kita simak bersama pembahasan soal seputar masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara.
Baca Juga: Pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia Masa Kini
Uji Kompetensi tentang Masuknya Hindu-Buddha
1. Menurut pendapat kamu, teori atau pendapat mana yang paling kuat terkait dengan masuknya budaya Hindu-Buddha? Jelaskan!
Jawab: Menurut saya teori atau pendapat yang paling kuat terkait masuknya Hindu-Buddha adalah teori Waisya.
Menurut N.J. Krom, kelompok yang berperan dalam penyebaran Hindu-Buddha di Asia Tenggara, termasuk Kepulauan Nusantara adalah kaum pedagang.
Terlebih Kepulauan Nusantara menjadi salah satu tempat arus perdagangan dunia yang dituju oleh berbagai bangsa dari luar.
Adanya interaksi yang dilakukan oleh para pedagang India dengan penduduk pribumi membuat kebudayaan India berkembang di Nusantara.
2. Jelaskan kelemahan dan kelebihan masing-masing teori atau pendapat tersebut!
Jawaban: Berikut beberapa kelemahan dan kelebihan masing-masing teori.
Kelemahan dari teori ini adalah karena bangsa India datang ke Nusantara untuk melakukan perdagangan.
Interaksi terjadi karena adanya sistem perdagangan yang terjadi antara bangsa India dengan penduduk asli.
Baca Juga: Pengaruh Hindu-Buddha di Bidang Kesenian Masyarakat Indonesia
Sementara itu, kelebihannya adalah peran kaum Brahmana sangat besar dalam kehidupan masyarakat, hal ini terlihat dari adanya penggunaan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa.
Kelemahan dari teori ini adalah adanya ajaran agama Hindu-Buddha yang ditulis dalam bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang membutuhkan keahlian khusus untuk membacanya.
Adanya fokus pada perdagangan membuat kemungkinan penyebaran agama Hindu-Buddha tidak disebarkan.
Kelebihan dari teori Waisya adalah adanya interaksi sosial yang dilakukan pada pedagang India dengan membawa budayanya terhadap masyarakat lokal.
Kurang pahamnya para Ksastria tentang bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa menjadi kelemahan dari teori ini.
Selain itu, tidak adanya catatan sejarah mengenai masuknya para Ksatria atau tentara India ke wilayah lain.
Kelebihan dari teori Ksastria adalah adanya rasa semangat untuk berpetualang yang ditunjukkan kaum Ksastria.
Kelemahaman teori ini adalah sulitnya orang-orang Nusantara untuk belajar Hindu-Buddha ke Indonesia karena orang-orang di Nusantara masih bersifat pasif.
Baca Juga: Jawab Soal Nama Candi di Indonesia, Letak, dan Fungsinya
Terlebih, saat teori ini masuk, ajaran agama Hindu-Buddha sudah ada di Nusantara.
Kelebihan teori ini adalah masih adanya kemungkinan para bangsawan dari Nusantara pergi ke India untuk memperdalam agama Hindu-Buddha.
Tujuannya, dengan ilmu yang didapat,para bangsawan dapat memperluas kekuasaannya di Nusantara.
3. Mengapa rakyat Indonesia mudah menerima ajaran Hindu-Buddha?
Jawaban: Rakyat Indonesia mudah menerima ajaran Hindu-Buddha karena pada dasarnya, bangsa Indonesia sudah memiliki kepercayaan spiritual yang mirip dengan Hindu-Buddha.
Sehingga saat kedatangan agama Hindu-Buddha, rakyat Indonesia sudah melakukan hal-hal religius dan spiritual yang hampir sama dengan ajaran Hindu-Buddha.
Nah, itulah pembahasan soal Uji Kompetensi tentang masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara di halaman 85, Adjarian.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR