adjar.id - Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar macam-macam arti "raja" dalam bahasa Jawa, Adjarian.
Secara harfiah, "raja" adalah pemimpin kerajaan atau kepala negara dengan bentuk pemerintahan monarki.
Namun, dalam bahasa Jawa, kata "raja" dapat memiliki arti yang bervariasi.
Perbedaan arti ini terjadi karena penambahan kata sebelum atau sesudah kata utamanya, yaitu "raja".
Misalnya saja, kata "raja" jika ditambahkan "lele" setelahnya, maka menjadi "raja lele".
Raja lele bukanlah raja dari ikan lele, melainkan salah satu jenis beras.
Selain "raja lele", masih banyak lagi istilah "raja" lainnya.
Coba kita simak bersama, yuk!
Negesi Tembung "Raja"
1. Raja = Ratu
(Raja)
Baca Juga: Negesi Tembung atau Macam-Macam Arti Kata 'Banyu' dalam Bahasa Jawa
2. Raja kaya = Ingon-ingon
(Binatang ternak yang dipelihara.)
3. Raja darbe = Bandha (Omah utawa lemah)
Harta kekayaan, seperti rumah atau tanah.
4. Raja kawista = Arane gedhang.
(Jenis pisang.)
5. Raja mala = Arane topeng (Disimpen ana ong museum Kraton Solo.)
(Istilah topeng yang disimpan di museum Keraton Solo.)
6. Raja keputren = Busana nganten
(Baju pengantin)
7. Raja wana = Matine jaran.
Baca Juga: 25 Istilah Arane Watak atau Sebutan Watak Orang dalam Bahasa Jawa
(Kematian kuda)
8. Raja brana = Mas, inten, lan sak liyane.
(Harta yang besar nilainya, seperti emas atau intan.)
9. Raja lele = Arane beras
(Jenis beras)
10. Raja peni = Anggon-anggon
(Perhiasan, seperti gelang, kalung, atau cincin)
Nah, itulah macam-macam makna dan penggunaan kata "raja" dalam bahasa Jawa.
Coba Jawab! |
Apa arti "raja" dalam bahasa Jawa? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR