adjar.id - Pada buku Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia kelas X, Bab 6, halaman 175-176, kita diminta menjawab soal pemahaman berdasarkan sebuah teks.
Teks diskusi tersebut berjudul "Pro dan Kontra Puisi Esai".
Teks tersebut menceritakan jenis puisi baru di antara puisi yang sudah ada yang disebut puisi esai.
Diuraikan dalam teks bahwa kemunculan jenis puisi baru tersebut menimbulkan pro dan kontra.
Nah, pada teks tersebut dijabarkan alasan beberapa orang pro dan yang lainnya kontra atas jenis puisi baru tersebut.
Setelah membaca teks, kita diminta menjawab soal pemahaman dengan berdiskusi bersama teman sekelompok.
Berikut pembahasan soal tersebut yang bisa Adjarian jadikan sebagai referensi.
Yuk, kita pelajari!
Setelah membaca dengan saksama teks di atas, bentuklah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa.
Kemudian, lakukan diskusi untuk menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini!
1. Teks di atas termasuk dalam jenis teks apa? Jelaskan alasannya!
Baca Juga: Jawab Soal Majas Puisi 'Ibu', Bahasa Indonesia Kelas X Bab 6 Kurikulum Merdeka
Jawaban: Berdasarkan struktur dan isinya, teks tersebut termasuk ke dalam jenis teks diskusi.
Alasannya, karena isinya membahas suatu persoalan yang menjadi perdebatan atau mengundang pro dan kontra di masyarakat dan diakhiri oleh penutup atau simpulan.
2. Apa yang menjadi pokok persoalan yang dibahas dalam teks tersebut? Jelaskan!
Jawaban: Munculnya jenis puisi baru, yaitu puisi esai.
Alasannya karena puisi esai dianggap memiliki konsep yang menyalahi dalam ranah puisi Indonesia.
3. Mengapa hal tersebut menjadi polemik atau kontroversi di lingkungan masyarakat? Jelaskan!
Jawaban: Karena penyebutan puisi esai dianggap tidak lazim dan tidak dikenal sebelumnya.
Selain itu, puisi pada dasarnya identik dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif.
Hal ini berbeda dengan esai yang merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis, sehingga keduanya tidak bisa digabungkan.
4. Jelaskan alasan-alasan mengapa beberapa pihak bersikap mendukung/ pro dalam teks tersebut!
Jawaban: Alasan yang diungkapkan ialah bahwa perpuisian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006.
Baca Juga: Jawab Soal Jenis Citraan dalam Puisi, Bahasa Indonesia Kelas X Bab 6 Kurikulum Merdeka
Pada saat itu, puisi makin sulit dipahami dan seakan berada di wilayah yang lain.
Penulisannya mengalami kebuntuan dan tidak mengalami perubahan berarti selama puluhan tahun.
Munculnya puisi esai dianggap sebagai upaya menjadikan puisi lebih dekat dan mudah dipahami masyarakat umum.
Hal ini terutama ditunjukan dengan kehadiran catatan kaki yang merupakan upaya menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi.
5. Jelaskan alasan-alasan mengapa beberapa pihak bersikap menentang/ kontra dalam teks tersebut!
Jawaban: Pihak yang menentang, berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif.
Hal ini berbeda dengan esai yang merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis sehingga keduanya tidak bisa digabungkan.
Selain itu, terkait klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama jenis puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan.
Hal ini karena puisi semacam itu bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak masa Alexander Pope penyair Inggris abad ke-18.
Beberapa penyair Indonesia juga pernah menulis puisi dengan tema sosial berbentuk transparan dan memiliki catatan kaki sejenis puisi esai.
Beberapa pihak juga menyoroti masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak tertentu yang menjadi sponsor dan mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu seperti popularitas dan elektabilitas.
Baca Juga: Jawab Soal Telaah Majas dalam Puisi 'Padamu Jua', Bahasa Indonesia Kelas X Bab 6 Kurikulum Merdeka
Nah, itulah pembahasan soal pemahaman berdasarkan teks berjudul 'Pro dan Kontra Puisi Esai' soal buku Bahasa Indonesia kelas X, Adjarian.
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR