adjar.id - Apa yang sudah Adjarian ketahui tentang majas personifikasi?
Kali ini kita akan mencari tahu pengertian, ciri-ciri, dan fungsi majas personifikasi.
Nah, apa itu majas personifikasi?
Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang membandingkan benda tak bernyawa dengan sifat menyerupai manusia.
Dengan menggunakan majas ini, maka benda mati seolah-olah hidup dan mampu berbuat sesuatu layaknya makhluk hidup.
Personifikasi dapat ditemukan di sepanjang sejarah sastra, Adjarian.
Sebab, penggunaan majas ini dapat membangkitkan pembaca untuk menggunakan imajinasi mereka dalam menelaah cerita.
Penggunaannya dapat menciptakan kedalaman dan emosi pada sebuah cerita.
Ciri-Ciri Majas Personifikasi
Sebuah kalimat dapat diklasifikasikan sebagai majas personifikasi jika memenuhi ciri-ciri sebagai berikut.
1. Menggunakan pilihan kata yang memberikan suasana atau sifat manusia terhadap suatu benda mati.
Baca Juga: 16 Contoh Kalimat Menggunakan Majas Sarkasme
2. Membuat benda mati atau benda hidup yang bukan manusia seolah-olah bisa berperilaku layaknya manusia.
3. Menggambarkan suatu situasi dengan bayangan angan atau citra yang konkret.
Fungsi Majas Personifikasi
1. Menjelaskan konsep secara lebih langsung, para pembaca dapat memahami suasana dan emosi yang mungkin sedang dirasakan oleh tokoh dalam cerita.
2. Memberikan energi pada teks.
3. Mengatur adegan dalam sebuah cerita.
4. Mempercantik susunan kalimat di dalam karya sastra.
5. Memberikan efek dan suasana tertentu berdasarkan susunan kata-kata sesuai yang diinginkan penulis sastra kepada para pembaca dan penikmat karyanya.
6. Menciptakan kesan imajinatif terhadap para pembaca.
7. Memperkuat rasa keterhubungan atau keterkaitan para pembaca sebagai manusia dengan benda mati atau makhluk hidup di luar manusia.
Itulah pengertian, ciri-ciri, dan fungsi majas personifikasi, Adjarian.
Baca Juga: Mengetahui Jenis-Jenis Majas dalam Bahasa Indonesia dan Contohnya
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan majas personifikasi? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR