Dirinya yang kebingungan ketika hendak memberikan hukuman kepada pemain yang melakukan pelanggaran karena faktor kendala bahasa menjadi sejarah awal kartu merah dan kuning.
Pertanyaannya sekarang, mengapa yang digunakan harus kartu berwarna merah dan kuning?
Kartu merah dan kartu kuning adalah semacam "kartu sakti" wasit di lapangan.
Wasit bisa mengeluarkan kartu tersebut sebagai peringatan untuk pemain yang melakukan pelanggaran.
Jika pelanggaran yang dilakukan masih tergolong ringan, wasit bisa mengeluarkan kartu kuning.
Jika pelanggarannya berat dan fatal, wasit bisa mengganjar pemain dengan kartu merah.
Kalau seorang pemain mendapat dua kartu kuning dalam sebuah pertandingan, maka dirinya otomatis mendapat kartu merah.
Saat mendapat kartu merah, seorang pemain harus berhenti bermain dan segera meninggalkan lapangan.
Nah, ide penggunaan kartu warna merah dan kuning tersebut diperoleh Ken Aston ketika sedang berhenti di suatu perempatan jalan, Adjarian.
Saat itu, ia melihat lampu lalu lintas dan ide agar wasit dibekali dengan kartu merah dan kartu kuning pun terlintas.
Ide tersebut kemudian diterima oleh induk organisasi sepak bola dunia, yakni FIFA atau Federation Internationale de Football Association.
Baca Juga: Kapan Kartu Merah dan Kartu Kuning Mulai Digunakan?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR