adjar.id – Adjarian, sudah tahu faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan dalam ekonomi?
Konsep elastisitas digunakan oleh para ahli untuk mengukur seberapa besar reaksi konsumen terhadap perubahan harga dan faktor lainnya.
Konsep elastisitas ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai beberapa faktor yang memengaruhi suatu elastisitas permintaan yang menjadi materi ekonomi kelas 10 SMA.
O iya, elastisitas sendiri adalah rasio yang mengukur perubahan jumlah yang diminta atau ditawarkan sebagai akibat perubahan faktor yang memengaruhi.
Seentara elastisitas permintaan adalah rasio yang mengukur derajat kepekaan jumlah barang yang diminta sebagai akibat perubahan harga.
Terdapat lima jenis koefisien elastisitas harga pada permintaan, yaitu elastik, elastik uniter, elastik semputna, inelastik, dan inelastik semputna.
Jika suatu produk memiliki elastisitas permintaan, maka konsumen nantinya akan banyak yang membandingkan belajanya.
Sehingga, konsumen akan membandingkan berbagai toko saat ada banyak pilihan produk yang serupa tetapi harganya berbeda.
Yuk, kita cari tahu faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan berikut ini, adjarian!
“Adanya distribusi pendapatan di suatu perusahaan bisa membuat harga suatu barang atau jasa berubah.”
Baca Juga: Contoh Kegiatan Ekonomi yang Ada di Pasar Tradisional
Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan
Berikut beberapa faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan, yaitu:
1. Ketersediaan Barang Subtitusi
Semakin banyak dan semakin baiknya barang subtitusi, maka elastisitas permintaannya akan semakin besar.
Barang-barang yang mempunyai subtitusi cenderung memiliki elastisitas harga yang lebih tinggi dibanding barang yang tidak memiliki subtitusi.
Jadi, jika harga kopi naik, para konsumen akan beralih ke barang subtitusinya, seperti cokelat atau teh.
Sehingga, koefisien elastisitas harga dari permintaan kopi cenderung akan tinggi.
“Jika tidak ada barang subtitus, maka elastisitas harga terhadap suatu barang cendereng sangat rendah.”
2. Jumlah Penggunaan
Semakin besar jumlah penggunaan barang dan jasa, akan membuat semakin besar elastisitas permintaannya.
Sebagai contoh, elastisitas alumunium akan lebih besar dibandingkan dengan elastisitas mentega.
Baca Juga: 4 Tujuan Kegiatan Produksi dan Penjelasannya
Hal ini terjadi karena mentega hanya bisa digunakan untuk makanan, sementara alumunium memiliki banyak kegunaan.
3. Pengeluaran Barang dan Jasa
Semakin besar persentase pendapatan yang digunakan untuk mengeluarkan barang dan jasa, maka elastisitas permintaannya akan semajin besar.
Jadi, permintaan akan barang elektronik akan lebih besar elastisitasnya jika dibanding permintaan akan sepatu.
4. Intensitas Kebutuhan
Jika kebutuhan akan suatu barang dan jasa sangat besar, kenaikan harga sedikit sekali pengaruhnya terhadap permintaan.
Sebagai contoh, kebutuhan pokok seperti beras dikatakan bersifat inelastik, artinya meskipun harganya naik, masyarakat akan tetap membelinya karena membutuhkannya.
“Intensitas kebutuhan terhadap barang dan jasa menjadi salah satu faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan.”
5. Masa Penyesuaian
Semakin lama periode yang diperlukan bagi penyesuaian jumlah barang dan jasa yang diminta, maka permintaannya cenderung semakin elastik.
Hal ini disebabkan karena konsumen memerlukan waktu untuk mempelajari pergerakan dari harga-harga baru.
Baca Juga: Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
Contohnya, barang elektronik seperti telepon seluler dan laptop lebih bersifat elastik, karena tidak harus diperlukan untuk kebutuhan hidup.
Selain itu, pembeliannya juga bisa ditunda sampai suatu waktu saat harganya sudah mengalami penurunan.
Nah, itui tadi Adjarian, faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan, salah satunya ketersediaan barang subtitusi.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan elastisitas? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR