adjar.id - Kali ini kita akan membahas struktur teks laporan hasil observasi, Adjarian.
Soal-soal tersebut terdapat di dalam buku Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia kelas VIII, halaman 22-23.
Masih ingat bagian-bagian struktur teks laporan hasil observasi?
Yap! Terdapat tiga bagian struktur teks LHO, yaitu pembuka atau definisi umum, isi atau deskripsi bagian, dan penutup atau simpulan.
Definisi umum berisi penjelasan umum mengenai objek yang dideskripsikan, pada bagian ini, kita akan banyak menemukan kata penjelas, seperti "adalah" atau "merupakan".
Lalu, deskripsi bagian berisi penjelasa lebih detail mengenai objek yang diobservasi, sementara penutup berisi kesimpulan isi observasi.
Nah, teks yang akan kita telaah strukturnya berjudul "Sepeda Motor di Indonesia" dan "Bendi di Kota Padang".
Kedua teks tersebut memiliki objek dan hasil observasi yang berbeda.
Kalau begitu, langsung saja kita simak pembahasan soal tersebut di bawah ini, yuk!
Menemukan Struktur dalam Teks Laporan Hasil Observasi
1. Struktur Teks "Sepeda Motor di Indonesia"
Baca Juga: Apa Saja Struktur Teks Laporan Hasil Observasi?
Sepeda motor adalah alat transportasi roda dua yang digerakkan oleh mesin. Ada bermacam-macam tipe sepeda motor.
Ada sepeda motor jenis sport yang berkecepatan tinggi, bersuara bising, dan biasa digunakan oleh pembalap.
Ada sepeda motor skuter matik yang dapat hidup otomatis tanpa menggunakan operan gigi manual.
Ada sepeda motor bebek manual tanpa kopling. Ada sepeda motor trail yang biasa digunakan di medan berat/off road.
Terakhir, ada sepeda motor cruiser yang dikenal dengan motor gede (moge) yang berkecepatan tinggi.
Sepeda motor banyak digunakan di Indonesia karena harganya cukup terjangkau.
Sepeda motor bermanfaat sebagai alat transportasi pribadi. Ia digunakan untuk pergi bekerja karena termasuk salah satu alat transportasi yang hemat.
Selain itu, sepeda motor juga bermanfaat untuk memudahkan pengendara dalam mengakses rute-rute sulit.
Selain sebagai alat transportasi pribadi, sepeda motor juga digunakan sebagai alat transportasi publik, yaitu sebagai ojek, baik ojek konvensional maupun ojek online (ojol).
Demikianlah laporan mengenai sepeda motor dan manfaatnya sebagai salah satu alat transportasi publik yang keberadaannya tidak bisa diabaikan di Indonesia.
2. Struktur Teks "Bendi di Kota Padang"
Bendi adalah salah satu alat transportasi tradisional yang ditarik oleh kuda yang masih digunakan di Kota Padang.
Bendi ada yang beroda dua, tiga, atau empat. Bendi dikendalikan oleh seorang kusir dengan cara menarik tali kekang.
Tali kekang bermanfaat untuk mengatur langkah kuda dalam menjaga keseimbangan posisi penumpang ataupun barang yang ada di atas bendi.
Bendi pertama kali ditemukan oleh sarjana Hindia Belanda bernama Charles Theodore Deeleman
Di Kota Padang, bendi sudah digunakan sejak akhir abad ke-18, tepatnya tahun 1892.
Alat transportasi ini pernah menjadi alat transportasi primadona di Kota Padang dan kota-kota lain di Sumatra Barat.
Tarif bendi berkisar antara Rp50.000,00 sampai dengan Rp100.000,00 per 30 menit.
Berdasarkan observasi, saat ini bendi bermanfaat sebagai alat transportasi jarak dekat di Kota Padang.
Selain itu, bendi juga bermanfaat sebagai alat transportasi untuk menyusuri tempat wisata di Kota Padang.
Bendi membantu para wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut.
Selain itu, bendi juga bermanfaat untuk mengantarkan wisatawan menikmati jajanan kuliner di sepanjang Pantai Padang.
Demikian, bendi menjadi salah satu alat transportasi pilihan bagi wisatawan saat berkunjung ke Kota Padang. Oleh karena itu, bendi masih tetap eksis sampai sekarang.
Nah, Adjarian, itulah pembahasan soal mengenai struktur teks laporan hasil observasi "Sepeda Motor di Indonesia" dan "Bendi di Kota Padang".
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR