adjar.id – Menurut Pitirim A. Sorokin, terdapat saluran-saluran mobilitas vertikal dalam masyarakat.
Sehingga, mobilitas sosial secara bertikal bisa terjadi melalui saluran-saluran tersebut, Adjarian.
Proses mobilitas sosial vertikal melalui saluran-saluran tersebut menurut Sorokin disebut sebagai sirkulasi sosial atau social circulation.
Nah, kali ini kita akan membahas berbagai saluran mobilitas vertikal dalam masyarakat yang menjadi materi sosiologi kelas 11 SMA.
O iya, mobilitas vertikal adalah sebuah perpindahan individu atau berbagai objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial yang lain dan tidak sederajat.
Adanya mobilitas vertikal ini bisa memberikan kemungkinan terjadinya pergeseran status sosial, baik ke atas maupun ke bawah.
Jenis-jenis mobilitas vertikal juga beragam, di antaranya mobilitas vertikal naik, mobilitas vertikal turun, mobilitas vertikal antargenerasi, dan mobilitas vertikal intragenerasi.
Yuk, kita cari tahu saluran-saluran mobilitas vertikal menurut Pitirim A. Sorokin berikut ini, Adjarian!
“Mobilitas vertikal merupakan salah satu dari bentuk mobilitas sosial dalam masyarakat.”
Saluran-Saluran Mobilitas Vertikal
Berikut beberapa saluran dari mobilitas vertikal menurut Pitirim A. Sorokin, yaitu:
Baca Juga: 4 Proses dalam Mobilitas Vertikal
1. Angkatan Bersenjata
Angkatan bersenjata atau ketentaraan merupakan salah satu saluran mobilitas vertikal dalam masyarakat.
Dalam struktur militer, terdapat unsur yang bisa memungkinkan terjadinya mobilitas sosial secara vertikal.
Terdapat jenjang kepangkatan, karir, dan kemungkinan menduduki jabatan penting dalam sebuah struktur militer.
Sebagai anggota militer, individu yang mempunyai kemampuan dan prestasi yang baik bisa merubah stratanya menjadi lebih tinggi.
Akan tetapi, ada juga kemungkinan terjadinya penurunan pangkat atau pemecatan jika individu tersebut sengaja atau menyalahgunakan kedudukannya.
2. Lembaga Keagamaan
Agama mengajakan bahwa manusia dalam keadaan yang sederajat, sehingga para tokoh agama berjuang untuk meningkatkan ketakwaan umatnya.
Hal ini dilakukan agar orang-orang yang merasa dari lapisan atau status rendah, agar tidak merasa dikucilkan.
Dalam agama sendiri, yang membedakan kedudukan seseorang adalah kadar ketakwaan orang tersebut kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Orang-orang yang memiliki status sosial secara ekonomi rendah bisa berani bergaul dengan orang berstatus sosial tinggi karena adanya lembaga keagamaan.”
Baca Juga: Mobilitas Sosial Vertikal dan Contoh-contohnya
3. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan formal dan non formal pada umumnya merupakan saluran yang nyata dalam mobilitas vertikal.
Bahkan, sekolah sebagai pendidikan formal dianggap menjadi pengangkat kedudukan sosial atau social elevator.
Hal ini karena seseorang yang berasal dari kedudukan rendah dalam masyarakat bisa bergerak ke kedudukan sosial tinggi hanya karena berpendidikan, lo.
Sehingga, sekolah menjadi saluran konkret dari mobilitas sosial secara vertikal ini, Adjarian.
4. Organisasi Politik
Organisasi politik atau pantai politik bisa memberi peluang bagi para anggotanya untuk bisa naik dalam lapisan sosial yang lebih tinggi.
Seorang anggota partai yang pandai berorganisasi, beragitasi, berkepribadian baik, dan memiliki aspirasi yang baik juga bisa meraih kedudukan yang terpandang dalam masyarakat.
“Adanya jenjang pendidikan di sekolah membuat adanya kemungkinan terjadinya mobilitas vertikal bagi seseorang.”
5. Organisasi Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu unsur di mana stratifikasi sosial bisa terjadi.
Baca Juga: Jenis-Jenis Mobilitas Sosial Secara Vertikal dalam Kelompok Masyarakat
Dalam masyarakat, seseorang yang kaya akan menempati strata yang tinggi dalam sistem stratifikasi sosial.
Namun, jika organisasi ekonomi tersebut bangkrut, maka orang tersebut bisa mengalami mobilitas vertikal turun.
6. Organisasi Keahlian
Berbagai organisasi keahlian, seperti Persatuan Artis, Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Wartawan Indonesia, dan lain sebagainya bisa menjadi saluran mobilitas vertikal.
Hal ini dikarenakan di dalam organisasi ini terdaoat struktur yang memungkinkan terjadinya mobilitas, baik secara vertikal maupun horizontal.
7. Pernikahan
Melalui pernikahan akan bisa terjadi mobilitas sosial vertikal, baik naik maupun turun.
Misalnya, seorang laki-laki dari kelas bawah yang menikahi perempuan kelas atas, maka lelaki tersebut akan melakukan mobilitas sosial naik.
Nah, itu tadi Adjarian, saluran-saluran mobilitas vertikal dalam masyarakat menurut Pitirim A. Sorokin.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud mobilitas vertikal? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR