adjar.id – Sudah tahu empat proses dalam mobilitas vertikal?
Mobilitas vertikal adalah salah satu bentuk dari mobilitas sosial yang ada di masyarakat, Adjarian.
Mobilitas sosial adalah salah satu gerak perpindahan seseorang atau kelompok anggota masyarakat dari status sosial yang satu ke status sosial yang lainnya dalam struktur sosial.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai proses-proses dalam mobilitas vertikal yang menjadi materi sosiologi kelas 10 SMA.
Mobilitas sosial memiliki kaitan yang erat dengan stratifikasi sosial atau pelapisan sosial.
Hal ini karena mobilitas sosial merupakan gerak pindah dari suatu lapisan ke lapisan lainnya, baik dari bawah ke atas maupun sebaliknya.
Dalam hal ini, masyarakat dengan kelas sosial yang bersifat terbuka merupakan yang memiliki tingkat mobilitas sosial yang tinggi.
Sedangkan masyarakat yang berkelas sosial tertutup memiliki tingkat mobilitas sosial yang rendah.
Lalu, apa saja proses dalam mobilitas vertikal?
Yuk, kita cari tahu bersama-sama, Adjarian!
“Mobilitas sosial memiliki keterkaitan dengan stratifikasi sosial karena mobilitas sosial merupakan gerak pindah dari satu lapisan ke lapisan lain.”
Baca Juga: Dampak Mobilitas Sosial dalam Masyarakat
Proses dalam Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal adalah sebuah peralihan individu atau objek-objek sosial dari sutau kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.
Adanya mobilitas sosial ini membuat adanya kemungkinan terjadinya pergeseran status sosial, baik ke atas maupun ke bawah.
Dalam mobilitas vertikal yang memberi kemungkinan terjadinya perpindahan kedudukan yang tidak sederajat, di dalamnya terdapat beberapa proses yang terjadi.
Berikut beberapa proses dalam mobilitas sosial, yaitu:
1. Penerimaan
Dalam masyarakat modern, untuk mendapatkan nilai tambah dibutuhkan syarat-syarat pendidikan.
Syarat-syarat pendidikan ini bisa melalui sekolah dan perguruan tinggi umum, maupun pelatihan.
Kualitas seseorang menjadi syarat yang penting dalam masyarakat modern untuk dapat menduduki suatu jabatan tertentu dalam suatu perusahaan atau instansi.
Sehingga, diperlukan penerimaan dari individu agar dirinya bisa berkembang dan mengalami mobilitas vertikal.
“Adanya nilai tambah sangat dibutuhkan bagi seseorang untuk bisa mengalami mobilitas vertikal.”
Baca Juga: Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
2. Kenaikan Pangkat
Dalam hal ini, kenaikan pangkat atau kedudukan terutama di bidang pekerjaan dititikberatkan pada kemampuan dan kualitas seseorang.
Termasuk dedikasi dan prestasinya terhadap pekerjaan sangat diperhitungkan sebgai bahan pertimbangan.
Sehingga nantinya, orang tersebut bisa mendapatkan kenaikan pangkat atau kedudukan dalam bidang pekerjannya.
3. Degradasi
Degradasi atau menurunkan kedudukan merupakan suatu tindakan untuk mengganti seseorang yang kurang cakap dengan yang lebih cakap.
Selain itu, degradasi ini bisa juga menjadi suatu bentuk hukuman karena pelanggaran terhadap berbagai aturan yang sudah disepakati.
“Degradasi dilakukan untuk menurunkan kedudukan seseorang karena beberapa hal, salah satunya sebagai bentuk hukuman.”
4. Pelepasan
Pelepasan biasanya terjadi karena suatu kesalahan atau kecakapan yang kurang, mengingat usia yang sudah cukup tua dan cocok untuk pensiun.
Di dalam suatu lingkungan kerja, selain usia yang sudah tidak produktif, tingkat pelanggaran juga diperhitungkan untuk melepas seseorang dari kelompok.
Baca Juga: Faktor Penghambat dan Faktor yang Memengaruhi Mobilitas Sosial
Hal ini terutama terjadi di dalam sebuah perusahaan swasta, karena bisa menghambat kinerja perusahaan.
Nah, itu tadi Adjarian, empat proses dalam mobilitas vertikal, yaitu penerimaan, kenaikan pangkat, degradasi, dan pelepasan.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud mobilitas vertikal? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Tontin juga video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR