- "Nah, kita sudah bisa menyiapkan proses pembibitan. Tolong ambilkan karung bibitnya," Paman Unus menoleh kepada dua karyawan kontraktornya.
- "Sekarang, tolong bantu ambil air degan ember," Paman menunjuk ember-ember di sekitar kami.
- Paman Unus menyuruh aku, Maya, Norris, dan Tambusai menginjak-injak agar kulit buah kopi terkelupas, tetapi kulit tanduk tidak sampai lepas.
- Paman Unus lantas menyuruh kami menumpahkan buah kopi yang sudah diinjak-injak ke dalam ember berisi air.
- "Nah, kita sudah bisa menyiapkan proses pembibitan. Tolong ambilkan karung bibitnya," Paman Unus menoleh kepada dua karyawan kontraktornya.
- "Kita membutuhkan semua buahnya untuk memperoleh dua ribu bibit yang baik."
- "Kalian perhatikan baik-baik, inilah cara menyortir bibit paling klasik, paling tua. Sebagian besar biji kopi akan tenggelam, sebagian lagi terapung. Biji-biji kopi yang terapung harus dibuang. Juga biji kopi yang ukurannya terlalu besar, terlalu kecil, tidak seragam, dibuang. Itu bukan bibit yang baik."
2. Adakah yang unik dan berbeda pada kalimat-kalimat yang telah kalian catat tersebut?
Jawaban: Kalimat yang berisi perintah, ajakan, dan imbauan sangat melekat dengan teks prosedur.
Kalimat-kalimat tersebut memengaruhi pembaca untuk melakukan hal yang dituturkan.
3. Apa saja keterangan yang terdapat dalam kutipan cerita tersebut?
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR