adjar.id - Pernahkah Adjarian membuat kalimat pasif?
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa, kalimat pasif disebut dengan ukara tanggap.
Ukara tanggap adalah kalimat yang predikatnya (wasesa) menggunakan kata kerja (tembung kriya) tanggap.
Tembung kriya tanggap atau kata kerja pasif bahasa Jawa adalah kata kerja yang mendapatkan awalan (ater-ater) tripurusa (dak-, kok-, di-) dan subjeknya dikenai pekerjaan.
Misalnya seperti diunjuk (diminum), dakpangan (dimakan), dan lain-lainnya.
Sama halnya seperti kalimat pasif dalam bahasa Indonesia, subjek pada kalimat aktif mengalami pergeseran hingga menjadi objek, begitu pula sebaliknya.
Contohnya, "Atha (S) minum (P) teh (O)", maka akan menjadi "Teh (S) diminum (S) Atha (O)".
Di bawah ini sudah ada contoh-contoh ukara tanggap atau kalimat pasif dalam bahasa Jawa.
Coba kita pahami bersama, yuk!
Contoh Ukara Tanggap atau Kalimat Pasif Bahasa Jawa
1. Kopine diunjuk bapak.
Baca Juga: 10 Contoh Ukara Panjaluk atau Kalimat Permohonan Bahasa Jawa
(Kopinya diminum bapak.)
2. Bukune ditulisi adik.
(Bukunya ditulisi adik.)
3. Klambine ditumbas ibu.
(Bajunya dibeli ibu.)
4. Pelem dijupuk Linda.
(Mangganya diambil Linda.)
5. Pesawat ditumpaki penumpang.
(Pesawat dinaiki penumpang.)
6. Buku dituku Vigar.
(Buku dibeli Vigar.)
Baca Juga: 7 Contoh Ukara Lamba Lengkap dengan Struktur Kalimatnya
7. Pisang dipangan Ranu.
(Pisang dimakan Ranu.)
8. Banyune diombe adik.
(Airnya diminum adik.)
9. Tangan Budi dicokot kucing.
(Tangan Budi digigit kucing.)
10. Kayune dikrikiti tikus.
(Kayunya dimakan tikus.)
11. Tas digawa Sara.
(Tas dibawa Sara.)
12. Kucinge lagi digendong ibu.
Baca Juga: 15 Contoh Ukara Panguwuh dalam Bahasa Jawa
(Kucingnya sedang digendong ibu.)
13. Klambine lagi diumbahi.
(Bajunya sedang dicuci.)
14. Panganane dituku Mas Riko.
(Makanannya dibeli Mas Riko.)
15. Sampahe dibuwak ibu.
(Sampahnya dibuang ibu.)
Nah, Adjarian, itulah beberapa contoh ukara tanggap atau kalimat pasif dalam kalimat bahasa Jawa.
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR