Ibunya pun juga sering mengadakan kegiatan sosial dalam rangka membantu orang sakit dan kurang mampu.
Dalam lingkungan keluarga penuh kasih inilah yang kemudian membuat Dunant tumbuh menjadi seseorang dengan jiwa sosial tinggi.
Hal-hal yang diajarkan kedua orang tuanya ini juga diimplementasikan Dunant sejak usia muda.
Sejak usianya masih sangat muda, Henry Dunant aktif menjadi pekerja penuh dalam asosiasi pemuda Kristen di Jenewa.
Asosiasi tersebut memiliki misi kemanusiaan yang diselenggarakan melalui berbagai kegiatan sosial.
Tak hanya di Swiss saja, misi kemanusiaan yang diikuti Dunant juga berkembang sampai ke luar Swiss, seperti di Belgia, Belanda, dan Prancis.
Di usianya yang sudah mulai dewasa, Dunant bekerja menjadi tenaga magang, yang kemudian diangkat menjadi pegawai tetap di perusahaan Lullin et Sautter.
Dalam perjalanan kariernya, ia sempat ditugaskan di Aljazair untuk melayani koloni.
Tak lama setelah itu, ia malah tertarik untuk mendirikan perusahaan jagung di negara tersebut.
Karena wilayahnya yang kurang mendukung, ia meminta bantuan kepada kaisar Prancis, Napoleon III.
Perjalanan Dunant menemui Napoleon III inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Palang Merah Internasional.
Baca Juga: Sejarah Palang Merah Indonesia (PMI)
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR