adjar.id - Apakah sebelumnya Adjarian pernah membuat pantun nasihat?
Pantun nasihat adalah pantun yang berfungsi untuk menyampaikan pesan khusus, seperti pendidikan atau moral, kepada pendengarnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pantun nasihat berisi petuah yang memberi pelajaran hidup.
Sama seperti jenis pantun lainnya, pantun nasihat juga terdiri atas empat baris.
Adapun baris pertama dan kedua adalah sampiran, sementara baris ketiga dan keempat adalah isi yang mengandung nasihat.
Setiap baris pada pantun umumnya memiliki delapan dampai 12 suku kata dengan rima a-b-a-b.
Nah, di bawah ini sudah ada contoh-contoh pantun nasihat yang dapat dijadikan pelajaran.
Simak bersama, yuk!
Contoh Pantun Nasihat
1. Contoh Pantun Nasihat 1
Pagi-pagi minum jamu
Baca Juga: 6 Contoh Pantun Persahabatan
Apalagi yang baru diramu
Tak cukuplah engkau berilmu
Bila tak pernah mengamalkan ilmumu
2. Contoh Pantun Nasihat 2
Di tepi hutan melihat gajah
Tampak susah kaki diangkat
Orang tua jangan dibantah
Kalau ingin selamat dunia akhirat
3. Contoh Pantun Nasihat 3
Dengar embusan angin tampak berbisik
Entah dari mana ia berasal
Baca Juga: 4 Contoh Pantun tentang Pahlawan
Tetaplah berbuat baik
Meski tak dapat perlakuan setimpal
4. Contoh Pantun Nasihat 4
Tampak gedung tak bertangga
Bagai hidup tanpa angan
Bila nyawa masih di dalam raga
Jangan pernah engkau putus harapan
5. Contoh Pantun Nasihat 5
Pergi ke taman naik ayun-ayun
Ayun-ayun rapuh buatku terjeda
Tetaplah jaga sopan santun
Baca Juga: 5 Contoh Pantun Berbakti kepada Orang Tua
Di manapun engkau berada
6. Contoh Pantun Nasihat 6
Pak pos datang menyampaikan surat
Surat indah buatku berbunga-bunga
Makanlah makanan sehat
Agar kesehatan tetap terjaga
7. Contoh Panun Nasihat 7
Kucing kecil jadi dambaan
Hanya mau minum susu yang lezat
Janganlah kau menunda-nunda pekerjaan
Jika tak ingin semuanya terlambat
Baca Juga: Pantun: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contohnya
Nah, Adjarian, itulah kumpulan contoh pantun nasihat.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan pantun nasihat? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR