adjar.id – Dalam ilmu sejarah ada tig acara berpikir yang digunakan, yaitu diakronis, periodisasi, dan sinkronis.
Saat mempelajari sejarah, kita tidak hanya mengetahui tentang informasi di masa lalu, Adjarian.
Akan tetapi, kita juga perlu melakukan proses rekonstruksi peristiwa sejarah yang dilakukan secara objektif.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai cara berpikir diakronis, periodisasi, dan sinkronis dalam ilmu sejarah yang menjadi materi IPS kelas 10 Kurikulum Merdeka.
Mengungkap suatu peristiwa sejarah tidak bisa dilepaskan dari adanya dimensi ruang dan waktu.
Sehingga, dibutuhkan cara berpikir diakronis, periodisasi, dan sinkronis untuk mengkaji peristiwa sejarah.
Maka dari itu, cara berpikir ini sangat penting dilakukan untuk menyusun sejarah yang sudah pernah terjadi di masa lalu.
Yuk, kita simak pembahasan mengenai cara berpikir diakronis, periodisasi, dan sinkronis berikut ini, Adjarin!
“Dalam menyusun penelitian sejarah diperlukan cara berpikir yang dilakukan secara objektif.”
Baca Juga: Mengapa Perlu Belajar Ilmu Sejarah?
Cara Berpikir Diakronis
Adjarian, dengan cara berpikir diakronis, ilmu sejarah menjelaskan perubahan dalam lintasan waktu yang disampaikan secara berurutan.
Penyampaikan ini dilakukan dari waktu yang paling awal sampai waktu yang paling akhir sejarah terjadi.
Jadi, ilmu sejarah diakronis disampaikan secara klonologis yang memiliki arti pengaturan setiap peristiwa dalam urutan kejadian.
Buku-buku dan majalah yang menampilkan konten sejarah, pertistiwa yang disampaikan menggunakan cara berpikir diakronis, Adjarian.
Pada buku tersebut, peristiwa sejarah disampaikan dalam urutan berbagai kejadian penting hingga akhirnya membentuk suatu peristiwa sejarah.
O iya, cara berpikir ini merupakan hal yang penting karena sejarah menekankan pada penyusunan kejadian berdasarkan urutan waktu.
Sehingga, dengan menggunakan cara berpikir diakronis, kita bisa memberikan gambaran utuh tentang suatu peristiwa sejarah.
“Berpikir diakronis atau kronologis dalam kehidupan sehari-hari bisa diterapkan untuk memecahkan suatu masalah.”
Baca Juga: Jenis-Jenis Sejarah yang Bisa Ditulis oleh Seorang Peneliti Sejarah
2. Cara Berpikir Periodisasi
Saat belajar sejarah, terdapat periodisasi yang menjadi hal penting untuk kita perhatikan.
Periodisasi adalah pembabakan waktu dalam sejarah dengan cara menghubungkan berbagai peristiwa sesuai dengan masanya dalam satu periode.
Nah, sejarawan membuat waktu yang terus bergerak agar mudah dipahami dengan membaginya dalam babak-babak dan periode-periode tertentu.
Tujuan dari periodisasi ini adalah untuk memudahkan dalam memahami suatu peristiwa berseharah dalam rentang waktu dan klasifikasi tertentu.
3. Cara Berpikir Sinkronis
Cara berpikir sinkronis dalam ilmu sejarah merujuk pada ruang tempat terjadinya suatu peristiwa yang menjelaskan kondisi suatu masyarakat, sebab-akibat, dan lain sebagainya.
Kondisi yang dimaksud bisa berupa kondisi ekonomi, seperti kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat.
“Berpikir secara periodisasi bisa membuat kita mudah memahami suatu kejadian sejarah.”
Baca Juga: Mengenal Sejarah sebagai Peristiwa, Materi Sejarah Kelas 10 SMA
Cara berpikir sinkronis ini bisa mendorong kita untuk bisa menjelaskan secara terperinci mengenai konteks suatu masyarakat, sebab-akibat, dan kondisi.
Pada sinkronis ini juga lebih meluaskan ruang dari suatu peristiwa sejarah dengan mengambaikan aspek perkembangannya.
Adanya cara berpikir ini bisa memengaruhi banyaknya sejarah-sejarah baru yang dipengaruhi ilmu sosial.
Nah, itu tadi Adjarian, cara berpikir diakronis, periodisasi, dan sinkronis dalam ilmu sejarah.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud cara berpikir diakronis? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR