adjar.id - WHO atau World Health Organization menetapkan cacar monyet atau monkeypox sebagai darurat kesehatan global, Adjarian.
Artinya, semua negara harus melakukan aksi nyata dalam penanggulangan wabah ini, termasuk Indonesia.
Itu karena sudah lebih dari 70 negara memenuhi syarat sebagai keadaan darurat global karena cacar monyet sudah menyebar di negara tersebut.
Cacar monyet merupakan penyakit zoonosis, Adjarian.
Penyakit zoonosis berarti penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia.
Awal cacar monyet menginfeksi manusia dimulai pada tahun 1970, tepatnya di negara Republik Demokratik Kongo.
Nah, berikut beberapa gejala cacar monyet.
Gejala Cacar Monyet
Gejala yang dialami seseorang ketika terkenal cacar monyet mirip dengan ketika terkena cacar air, tetapi lebih ringan, Adjarian.
Perbedaannya, cacar monyet menyebabkan pembengkakak pada limfadenopati atau kelenjar getah bening.
Hal tersebut menyebabkan terdapat bintil berair yang akan berubah menjadi nanah dan menimbulkan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan.
Nah, gejala awal cacar monyet yang bisa kita waspadai antara lain:
Baca Juga: Waspada, Ini Macam-Macam Cara Penularan Cacar Monyet dan Cara Mengobatinya
O iya, biasanya dalam waktu satu sampai tiga hari atau lebih bisa lebih lama dari setelah demam, seseorang yang terinfeksi cacar monyet akan mulai mengalami ruam.
Ruam tersebut umumnya dimulai pada wajah lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Ketika seseorang terinfeksi cacar monyet, penyakit akan berlangsung selama dua sampai empat minggu.
Di Afrika, cacar monyet terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi.
Oleh sebab itu, kita wajib waspada dan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan.
Hal tersebut bertujuan agar daya tahan tubuh kita tetap kuat.
Dengan begitu, kita bisa terhindar dari penyakit seperti cacar monyet.
Itulah dia informasi mengenai gejala seseorang yang terinfeksi cacar monyet.
Baca Juga: 5 Cara Cegah Penularan Cacar Monyet di Sekolah
Coba Jawab! |
Sudah beberapa negara yang terinfeksi cacar monyet? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video di bawah ini, yuk!
Source | : | Litbang Kemkes |
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR