adjar.id - Akhir-akhir ini jagat maya sedang digemparkan dengan penyakit Empty Sella Syndrome.
Apa itu Empty Sella Syndrome?
Empty Sella Syndrome adalah sebuah kondisi saat kelenjar pituitari menyusut atau bahkan menjadi rata.
Kelenjar pituitari sendiri adalah kelenjar yang ada pada dasar otak, ukurannya kira-kira sebesar kacang, Adjarian.
Kelenjar ini terletak di dalam sebuah ruang yang bernama sella, inilah asal mula penamaan "Empty Sella Syndrome".
Penyakit ini disebabkan karena munculnya serebrospinal (CSF), yaitu cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
Ada dua jenis penyakit ini, yaitu Empty Sella Syndrome primer dan sekunder.
Nah, apa bedanya Empty Sella Syndrome primer dan Empty Sella Syndrome sekunder?
Berikut penjelasan perbedaan Empty Sella Syndrome primer dan sekunder.
Baca Juga: Apa Itu Ramsay Hunt Syndrome yang Dialami Justin Bieber?
Empty Sella Syndrome Primer
Empty Sella Syndrome primer terjadi saat salah satu lapisan penutup bagian luar otak menonjol ke dalam sella dan menekan hipofisis.
Penyebab Empty Sella Syndrome primer ini tidak bisa diketahui begitu saja, Adjarian.
Namun, kemungkinan terkait kelainan diafragma sella, yakni lapisan yang menutupi sella tursika.
Apabila fungsi hipofisis masih normal, maka tidak ada pengobatan khusus yang harus dilakukan untuk Empty Sella Syndrome primer.
Obat-obatan yang diresepkan cenderung untuk mengobati kadar hormon tubuh yang tak normal.
Empty Sella Syndrome Sekunder
Nah, kalau Empty Sella Syndrome sekunder umumnya disebabkan oleh keadaan yang mengubah anatomi kelenjar pituitari maupun sella tursika.
Berbeda dengan jenis primer, Empty Sella Syndrome sekunder bisa diidentifikasi penyebabnya, Adjarian.
Baca Juga: Waspada Wabah Cacar Monyet, Berikut Cara Penyebaran dan Pencegahannya
Adapun penyebab Empty Sella Sekunder adalah trauma kepala, infeksi tumor hipofisis, atau pembedahan kelenjar pituitari.
Pengobatan Empty Sella Syndrome sekunder dilakukan untuk mengobati hormon yang hilang.
Ada juga tindakan bedah dalam beberapa kasus untuk mencegah CSF bocor ke area hidung dan sinus, serta memperbaiki sella.
Gejala Empty Sella Syndrome
Berikut beberapa gejala Empty Sella Syndrome sebagaimana dikutip dari laman Kompas.com.
1. Sakit kepala.
2. Menstruasi tidak teratur atau tidak mentruasi.
3. Kelelahan.
4. Keluarnya puting payudara.
Baca Juga: Benarkah Jamur Ringworm pada Kucing Dapat Menular ke Manusia? Ini Penjelasannya
Nah, Adjarian, itulah perbedaan antara Empty Sella Syndrome primer dan sekunder.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR