adjar.id - Akhir-akhir ini suhu dingin terus terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Bahkan, beberapa daerah Indonesia mengalami suhu yang dingin terutama saat dini hari.
Perubahan suhu dingin pada wilayah Indonesia terjadi akibat beberapa penyebab.
Menurut Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), perubahan suhu dingin di sejumlah wilayah Indonesia merupakan peristiwa yang alami.
Saat ini, suhu dingin di beberapa wilayah Indonesia antara 14-21 derajat Celsius.
Perubahan suhu tersebut disebabkan karena puncak musim kemarau.
Puncak musim kemarau di Indonesia terjadi pada bulan Juli sampai September.
Lalu, apa tanda puncak musim kemarau yang menyebabkan suhu dingin di sejumlah wilayah Indonesia?
Berikut tanda-tanda puncak musim kemarau di Indonesia.
Baca Juga: Bagaimana Cara Kerja BMKG Memprediksi Cuaca? Berikut Penjelasannya
Tanda-Tanda Puncak Musim Kemarau di Indonesia
Puncak musim kemarau menyebabkan suhu dingin di sejumlah wilayah Indonesia, mulai dari Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Timur.
Saat ini daerah Indonesia memasuki puncak musim kemarau dan melewati musim hujan.
Kondisi ini disebut dengan masa pancaroba.
Meskipun melewati musim hujan, tetapi hujan masih terus terjadi dengan karakteristik tertentu.
Karakteristik tersebut merupakan peralihan musim pancaroba, salah satu yang sering terjadi adalah hujan es.
Berikut tanda-tanda puncak peralihan musim kemarau atau musim pancaroba di Indonesia.
1. Hujan lebat periode singkat dengan petir dan kilat.
2. Hujan lebat periode singkat dengan hujan es.
3. Angin kencang 45km/jam.
4. Munculnya puting beliung.
Menurut BMKG periode musim kemarau ditandai dengan pergerakan angin yang berasal dari arah timur, yaitu Benua Australia.
Kemudian daerah Australia mengalami musim dingin dan menyebabkan tekanan udara yang relatif tinggi, sehungga menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia.
Hal tersebut terjadi pada bulan Juli dan disebut dengan istilah Monsoon Dingin Australia.
Kejadian Monsoon Dingin Australia menyebabkan Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara terasa lebih dingin.
Selain itu, suhu dingin yang terjadi pada malam hari hingga dini hari juga disebabkan oleh awan langit yang bersih.
Hal itu menyebabkan panas radiasi balik gelombang panjang tersebut langsung dilepaskan ke atmosfer luar.
Nah, itulah penyebab suhu dingin di sejumlah wilayah Indonesia mulai dari bulan Juli hingga September menurut BMKG, Adjarian.
Baca Juga: Apa Saja Unsur Pembentuk Cuaca?
Coba Jawab! |
Apa kepanjangan dari BMKG? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR