Fitri juga menyampaikan bahwa selama berkuliah, ia banyak berteman dengan orang-orang penting, salah satu contohnya adalah perdana menteri dari Mali.
Makanan di Luar Negeri
Seperti yang kita ketahui, orang-orang luar negeri lebih banyak mengonsumsi gandum dibanding nasi.
Perbedaan budaya ini tentu menjadi hal yang tidak mudah bagi siapapun yang baru saja memutuskan tinggal di luar negeri, terutama Eropa dan Amerika.
"Kalau perihal makanan saya cukup stres, makan saya kacau, karena harus nasi dan yang gurih, kalau di sana tidak ada nasi, bumbunya terlalu kuat, berbeda dengan di Indonesia," jelas Fitri.
Baca Juga: Universitas Korea Mana Saja yang Menawarkan Beasiswa untuk Mahasiswa Internasional?
Akan tetapi, jika dihadapkan dengan hal seperti itu, justru bisa membuat kita menjadi lebih mandiri, seperti berlatih memasak, atau menyiapkan sayuran.
Nah, Adjarian, itulah informasi seputar kehidupan kuliah di luar negeri.
Coba Jawab! |
Seperti apa keragaman di luar negeri yang bisa meningkatkan rasa toleransi kita? |
PetunjuK: Cek halaman 2-3. |
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR