Hari Populasi Sedunia didirikan oleh Dewan Pengatur Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1989 dari sebuah hasil dari minat yang dihasilkan oleh Hari Lima Miliar, yang diamati pada 11 Juli 1987.
Dengan resolusi 45/216 Desember 1990, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memutuskan untuk terus memperingati Hari Populasi Sedunia untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kependudukan, termasuk hubungannya dengan lingkungan dan pembangunan.
Pada tanggal 11 Juli 1990 adalah kali pertama peringatan Hari Populasi Sedunia yang diiikuti lebih dari 90 negara.
Sejak itu, sejumlah kantor negara UNFPA dan organisasi serta lembaga lainnya memperingati Hari Populasi Sedunia dan bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat sipil.
Tujuan Hari Populasi Sedunia
Hari Populasi Sedunia diperingati setiap tanggal 11 Juli bertujuan untuk mendukung gerakan keluarga berencana.
Hal ini disebabkan karena populasi dunia meningkat lebih dari tiga kali lipat antara tahun 1950 dan 2020.
Baca Juga: 4 Negara dengan Penduduk Terbanyak di Dunia Tahun 2021, Indonesia Termasuk?
Tingkat pertumbuhan populasi dunia mencapai puncaknya antara tahun 1965 dan 1970, ketika jumlah manusia meningkat rata-rata 2,1% per tahun.
Populasi penduduk yang terus meningkat akan berdampak buruk bagi kehidupan penduduk itu sendiri, Adjarian.
Misalnya, terjadi kerusakan lingkungan, lahan tempat tinggal yang kurang, dan angka pengangguran semakin meningkat.
Oleh sebab itu, tujuan dari peringatan Hari Populasi Sedunia adalah memberikan kesadaran dampak masalah populasi kependudukan dan mengenalkan solusi dari dampak tersebut, yaitu dengan program keluarga berencana.
Program keluarga berencana adalah gerakan untuk mengontrol tingkat kelahiran suatu keluarga.
Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan meningkatkan kesehatan ibu dan dan anak.
Nah, itulah sejarah dan tujuan dari peringatan Hari Populasi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 11 Juli.
Coba Jawab! |
Kapan Hari Populasi Sedunia pertama kali diperingati? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR