Hal inilah yang menjadi awal dari berkembangnya Portugis menjadi pusat perdagangan rempah di Eropa, Adjarian.
Hingga pada abad ke-16, Malaka adalah ibu kota kesultanan Malaka dan menjadi pusat perdagangan utama di Asia Tenggara.
Malaka menjadi pusat pedagangan karena posisinya yang sangat strategis yang berada tepat di pesisir selat Malaka.
Selat Malaka menjadi jalur perdagangan utama antara Maluku, Tingkok, dan India.
Sehingga, banyak kapal yang kemudian berlabuk di Malaka dan kota ini kemudian menjadi pusat perdagangan.
Pada tahun 1511, Alfonso de Albuquerque yang merupakan Gubernur Jenderal Portugis memasuki Malaka untuk menguasai rempah-rempah, Adjarian.
O iya, rempah-rempah pada saat itu menjadi salah satu komoditas yang sangat penting dan berharga.
Baca Juga: Sejarah Masuknya Portugis ke Indonesia, Materi Sejarah Kelas 11 SMA
Setelah memasuki Malaka, Portugis melanjutkan perjalan menuju ke wilayah Nusantara, tepatnya ke Maluku.
Nah, di Maluku inilah kemudian Portugis menemukan daerah yang banyak memproduksi rempah-rempah.
Portugis kemudian melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah ini pada saat itu.
Hingga Portugis berhasil menguasai rempah-rempah di wilayah Maluku.
Kemudian, Lisabon yang menjadi ibu kota Portugis bisa berkembang dengan sangat cepat menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa.
Hal ini karena Portugis berhasil memegang kendali penuh rute laut Afrika yang menjadi jebatan antara Lisabon dan Maluku.
Nah, itu tadi Adjarian, alasan Lisabon begitu cepat berkembang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa untuk menjawab salah satu soal pada Latih Uji Kompetensi di halaman 23.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR