adjar.id - Pada buku tematik kelas 6, tema 2, halaman 9, terdapat teks yang berjudul "Perbedaan yang Meguatkan".
Teks tersebut menceritakan tentang sebuah kampung transmigran, yaitu kampung Cempaka.
Kampung Cempaka memiliki warga yang bearasal dari berbagai daerah padat di Pulau Jawa.
Hal ini menjadikan warga kampung Cempaka memiliki perbedaan suku dan agama.
Apakah Adjarian memiliki teman yang berbeda suku atau agama?
Teman yang berbeda suku atau agama perlu kita hormati dan sayangi.
Meskipun berbeda suku atau agama, kita tetap perlu menjaga kerukunan dengan menerapkan sikap toleransi.
Hal ini sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang mengajarkan bahwa perbedaan tidak menghalangi persatuan.
Lalu, apa saja pertanyaan teks "Perbedaan yang Meguatkan"? Berikut soal dan pembahasannya.
Pertanyaan Teks "Perbedaan yang Meguatkan"
1. Apa perbedaan yang ada?
Jawab: Perbedaan pada teks "Perbedaan yang Meguatkan", yaitu perbedaan suku dan daerah asal.
Ada Asnah yang bersal dari suku Sunda, Utami dari Banyuwangi, Toni etnis Tionghoa yang sebelumnya tinggal di Semarang, Wande dari suku Tengger di Jawa Timur, dan Marta anak seorang pendeta yang dahulu tinggal di Solo.
Selain perbedaan suku dan daerah asal, mereka juga memiliki perbedaan agama dan budaya.
Misalnya Tomi yang mengenal dan bisa menari Barongsai dan mengajarkan tarian tersebut kepada teman lainnya.
Ada juga keluarga Wande yang memiliki budaya membuat Tumpeng Gede dan memimpin warga kampung Cempaka setiap musim panen.
Tumpeng Gede tersebut berasal dari suku Tengger yang memiliki tujuan untuk mensyukuri berkah Tuhan dalam wujud panen.
2. Bagaimana menyikapi perbedaan itu?
Baca Juga: Jawab Soal Makna 'Bersatu Kita Teguh', Kelas 6 Tema 2 Subtema 3
Jawab: Cara menyikapi perbedaan suku, budaya, agama, dan daerah asal tersebut dengan sikap toleransi.
Sikap toleransi dapat ditunjukkan mulai dari hal-hal kecil hingga hal-hal besar.
Misalnya menghormati teman yang memiliki agama lain dan menghormati teman yang melakukan ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing.
Selain itu, sikap tidak mengolok-olok budaya teman juga merupakan contoh toleransi.
3. Apa manfaat hidup rukun?
Jawab: Hidup rukun muncul akibat sikap toleransi dan memiliki manfaat bagi warga Kampung Cempaka.
Seperti hidup saling berdampingan, terhindar dari konflik atau masalah, hidup lebih tenang, tercipta lingkungan aman, tali persaudaraan dan persahabatan kuat, dan lain sebagainya.
Nah, itulah pembahasan soal seputar teks "Perbedaan yang Meguatkan", Adjarian.
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR