Hal ini disebabkan karena kromoson laki-laki terbentuk dari kromosom XY dan hanya memiliki satu kromosom X. Saat kromosom laki-laki X mengalami kerusakan, maka hal tersebut dapat menyebabkan buta warna.
Sedangkan perempuan memiliki dua kromosom X, sehingga bila salah satu kromosom rusak dapat dibantu dengan kromoson satunya untuk melihat warna dengan baik.
Berikut beberapa penyebab gangguan buta warna pada manusia.
1. Keturunan
Sebagian besar gangguan buta warna akibat diturunkan dari orang tua ke anak.
Buta warna yang disebabkan keturunan tidak dapat disembuhkan dan tidak ada pengobatannya.
"Buta warna yang disebabkan keturunan dari orang tua tidak dapat disembuhkan."
Baca Juga: 5 Makanan yang Baik untuk Menjaga dan Meningkatkan Kesehatan Mata
2. Efek Samping Obat
Efek samping obat seperti obat ethambutol, phenytoin, sidenafil, hudroxycloroquine, dan digoxin dapat menyebabkan efek samping buta warna.
3. Cedera Mata
Cedera mata yang disebabkan benturan atau kecelakaan dapat menyebabkan buta warna.
4. Faktor Penyakit Tertentu
Penyakit tertentu seperti anemia sel sabit, diabetes, alzheimer, luekimia, dan penyakit tertentu lainnya dapat menurunkan kemampuan mata untuk melihat warna.
"Buta warna disebabkan beberapa faktor seperti efek samping obat, cedera akibat kecelakaan, dan penyakit tertentu."
5. Paparan Zat Kimia
Paparan zat kimia yang digunakan dalam industri rayon, plastik, dan karet dapat meyebabkan gangguan indra penglihatan seperti buta warna.
Baca Juga: Perbedaan Gangguan Mata Rabun Jauh dan Rabun Dekat
Misalnya zat carbon disulfide dan styrene.
6. Faktor Usia
Faktor usia seperti penuaan dapat menyebabkan atau berdampak pada kemampuan penglihatan membedakan warna atau buta warna.
Kondisi ini lebih buruk ketika seseorang mengalami penyakit katarak.
Penyakit katarak adalah penyakit yang menyebabkan lensa mata keruh sehingga pandangan menjadi buram dan kabur.
Nah, itulah beberapa penyebab salah satu gangguan indra penglihatan yaitu buta warna.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan buta warna parsial? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR