Sesuai dengan namanya, hewan-hewan yang dapat membawa virus satu ini adalah primate sejenis monyet, tupai, dan tikus.
Virus ini bisa menular apabila kita kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi.
Lalu, jika seseorang sudah terinfeksi cacar monyet tentu bisa menularkan ke orang-orang lainnya melalui liur yang masuk melalui mata, hidung, atau mungkin luka terbuka.
Umumnya, penyakit ini diderita oleh orang-orang yang memang tinggal di wilayah dekat hutan tropis, Adjarian.
Pada mulanya, gejala penyakit ini serupa degan penyakit cacar air, seperti panas dan ruam pada kulit.
Akan tetapi, cacar monyet juga diikuti dengan adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening,lo.
Gejala awal penyakit ini berlangsung sekitar tiga hari atau lebih, kemudian muncul ruam di wajah dan menyebar ke seluruh bagian tubuh.
Baca Juga: Mengetahui Gejala Penyakit Cacar Monyet dan Cara Mencegahnya
Tak hanya itu, ruam-ruam akan berkembang hingga berisi cairan nanah.
Berbicara mengenai perkembangannya, cacar monyet pertama kali menginfeksi manusia sekitar tahun 1970 silam di Republik Demokratik Kongo.
Sejak saat itu, cacar monyet mulai banyak menyerang warga Kongo yang tinggal di sekitar wilayah hutan dan negara-negara sekitarnya.
Lalu, di tahun 2003, wabah cacar monyet untuk kali pertama ditemukan di luar wilayah Afrika, tepatnya di Amerika Serikat.
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR