adjar.id - Pernahkah Adjarian berwisata ke kota Semarang?
Kota Semarang adalah salah satu kota Indonesia yang menjadi ibu kota Provinsi Jawa tengah.
Selain itu, Semarang juga menjadi salah satu kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia.
Wilayah yang dimiliki kota Semarang ini sebesar 373,8 km².
Ketika mengunjungi kota Semarang, kalian akan menemukan berbagai tempat wisata, salah satunya Lawang Sewu.
Lawang Sewu adalah bangunan lawas dan merupakan salah satu tempat wisata terkenal di kota Semarang.
O iya, bangunan Lawang Sewu ini terletak di seberang Tugu Muda, Kota Semarang.
Saat ini bangunan Lawang Sewu dijadikan sebagai museum dan galeri sejarah.
Lalu, bagaiman sejarah bangunan Lawang Sewu yang ada di kota Semarang? Yuk, simak pembahasan berikut, Adjarian!
Baca Juga: Resep Membuat Makanan Khas Semarang, Lumpia Semarang dengan Isi Rebung
Sejarah Bangunan Lawang Sewu
Nama bangunan Lawang Sewu diambil dari bahasa Jawa "lawang" yang memiliki arti pintu dan "sewu" yang memiliki arti seribu.
Sehingga, arti dari bangunan Lawang Sewu adalah bangunan seribu pintu.
Bangunan ini diberi nama Lawang Sewu karena bangunan tersebut memiliki jumlah pintu yang banyak.
Akan tetapi, berdasarkan fakta, Lawang Sewu ternyata tidak memiliki pintu seribu, lo.
Nah, jumlah pintu dari bangunan Lawang Sewu ini berjumlah 429 pintu.
Awalnya bangunan tersebut diberi nama Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij pada masa pemerintahan Belanda.
Bangunan Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij dibangun pada tanggal 27 Februari 1904 sampai 1 Juli 1907.
Tujuan didirikannya bangunan tersebut adalah untuk Kantor Pusat Perusahaan Kereta Api Swasta atau Het Hoofdkantiir van de Nederlansch Indische Spoorweg Maatscappij-NIS.
Baca Juga: Syarat dan Cara Mendaftar Vaksin Booster di Kota Semarang
Bangunan ini dibangun dengan jumlah pintu dan jendela yang banyak untuk sistem sirkulasi udara.
Pada tahun 1942-1945, bangunan Lawang Sewu dikuasai oleh Jepang dan digunakan untuk kantor Riyuku Sokyoku (Jawatan Transportasi Jepang).
Pada tahun 1945, bangunan Lawang Sewu dijadikan kantor Eksploitasi Tengah Djawatan Kereta Api republik Indonesia.
Namun, pada tahun 1946 bangunan Lawang Sewu diambil alih oleh tentara Belanda yang digunakan untuk markas.
Pada tahun setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia, bangunan Lawang Sewu dijadikan sebagai Kodam IV Diponegoro.
Pada tahun 1994, bangunan Lawang Sewu diambil alih oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Hingga akhirnya, pada tanggal 5 Juli 2011, bangunan Lawang Sewu dijadikan bangunan Cagar Budaya.
Nah, itulah sejarah bangunan lawas Lawang Sewu yang berada di kota Semarang, Jawa tengah, Adjarian.
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR