adjar.id – Suatu negara yang melakukan agresi dikategorikan sebagai ancaman kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan suatu bangsa.
Nah, invasi merupakan bentuk agresi yang skalanya paling besar dengan menggunakan kekuatan militer bersenjata.
Kekuatan militer bersenjata inilah yang kemudian dikerahkan untuk menyerang dan mendudukan suatu wilayah negara.
Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas 10 edisi revisi 2015 terdapat satu soal pada Uji Kompetensi 6 di halaman 192.
Pada soal tersebut kita diminta untuk menjelaskan dan memberikan contoh bentuk agresi yang berskala paling besar yang pernah dialami bangsa Indonesia.
Nah, agar memudahkan Adjarian, kali ini kita akan membahas jawaban soal tersebut yang menjadi materi PPKn kelas 10 SMA.
O iya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agresi adalah penyerangan suatu negara terhadap negara lain.
Negara kita Indonesia pernah mengalami agresi, lo.
Yuk, kita simak penjelasannya mengenai bentuk agresi yang berskala paling besar bagi bangsa Indonesia berikut ini!
Baca Juga: Ancaman di Bidang Militer terhadap Integrasi Nasional
Contoh Bentuk Agresi yang Berskala Paling Besar
Agresi adalah suatu tindakan penyerangan suatu negara terhadap negara lain dengan tujuan untuk menduduki dan menguasai wilayah negara yang diserang.
Agresi bisa terjadi dengan beragam bentuk, mulai dari agresi berskala kecil sampai agresi berskala paling besar.
Nah, agresi yang berskala paling besar ini disebut juga dengan invasi karena penyerangan dilakukan dengan membawa kekuatan militer bersenjata, Adjarian.
Indonesia pernah mengalami agresi yang berskala paling besar ini, lo.
Agresi yang berskala paling besar pernah dialami Indonesia pada masa penjajahan Belanda dahulu.
Agresi tersebut terjadi setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Belanda kemudian datang kembali ke Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan dengan tujuan untuk kembali menguasai Indonesia.
Belanda melakukan agresi militer sebanyak dua kali, yaitu agresi militer I dan agresi militer II.
Baca Juga: Jawab Soal Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan bagi Integrasi Nasional
Agresi militer I terjadi pada tanggal 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947, sementara agresi militer II terjadi pada tanggal 19 Desember 1948.
Peristiwa agresi militer I terjadi setelah Belanda melanggar Perjanjian Linggarjati.
Selain itu agresi militer I ini dilakukan sebagai bentuk keinginan Belanda untuk menjadikan negara Indonesia berada di bawah naungan Kerajaan Belanda.
Nah, peristiwa agresi militer I berlangsung di Pulau Jawa dan Sumatra.
Sementara agresi militer II berlangsung di Yogyakarta pada 19 Desember 1949 dengan tujuan untuk menguasai ibu kota sementara Indonesia yaitu Yogyakarta.
Latar belakang terjadinya agresi militer II ini karena Belanda menolak isi dari Perjanjian Renville.
Hingga, pada 17 Januari 1948 Panglima Tentara Belanda menginstruksikan agar seluruh tentara Belanda memulai peperangan di Yogyakarta.
Nah, itulah contoh bentuk agresi yang berskala paling besar bagi bangsa Indonesia yang bisa menjadi referensi Adjarian, untuk menjawab salah satu soal pada Uji Kompetensi 6 di halaman 192.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR