adjar.id - Apakah Adjarian tahu tentang aksara Jawa?
Aksara Jawa juga dikenal dengan sebutan Hancaraka.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aksara memiliki arti huruf.
Sehingga dapat disimpulkan aksara Jawa adalah huruf yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa.
Aksara Jawa terdiri dari 20 huruf yang diawali dengan huruf ha dan diakhiri dengan nga.
Pada abad 15-20, Akasara Jawa mulai aktif digunakan untuk tulisan sehari-hari masyarakat Jawa.
Seperti masyarakat Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sebagaian kecil masyarakat Jawa.
Lalu, bagaimana asal-usul aksara Jawa ini muncul? Apa saja ragam bentuk aksara Jawa yang dipakai saat itu?
Yuk, simak pembahasan berikut!
Baca Juga: Jenis-Jenis Tradisi Sejarah pada Masyarakat Indonesia Masa Aksara
Sejarah Asal Usul Aksara Jawa
Aksara Jawa merupakan huruf yang berasal dari turunan dari aksara Barahmi.
Aksara Brahmi adalah huruf yang berasal dari India dan ada dalam kitab India kuno.
Pada abad ke-6 sampai 8, aksara Brahmi disebut dengan julukan aksara Pallawa.
Kemudian pada abad ke-8 sampai 15, aksara Pallawi berkembang menjadi aksara Kawi yang digunakan dalamajaran Hindu-Buddha di Indonesia.
Aksara Kawi tersebut terus berkembang di Indonsia dan berubah menjadi aksara Jawa, Adjarian
Sehingga dapat disimpulkan bahawa aksara Jawa merupakan huruf yang dipengaruhi oleh budaya India.
Pada abad ke-15 sampai 20, aksara Jawa aktif digunakan untuk sastra dan tulisan sehari-hari masyarakat Jawa.
Sepanjang sejarahnya, media yang digunakan untuk menulis aksara Jawa berubah-ubah. Mulai dari media batu atau lempeng, lontar dari daun palem, hingga ditulis di media kertas.
Baca Juga: 19 Istilah Bau-bauan dalam Bahasa Jawa
Ragam Bentuk Aksara Jawa
Berdasarkan bentuknya, aksara Jawa dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Aksara Jawa Pasangan
Aksara Jawa Pasangan berfungsi untuk menakan huruf konsonan yang ada di bagian depan kata.
2. Aksara Murda
Aksara Murda memiliki fungsi untuk menunjukkan gelar, kota, dan lembaga.
Selain itu, aksara Murda juga berfungsi untuk menuliskan awal kalimat.
3. Aksara Swara
Aksara Swara adalah huruf vokal utama, yaitu A, I, U, E, dan O.
Baca Juga: Pengertian dan Contoh Swara Jejeg dan Swara Miring dalam Bahasa Jawa
4. Sandhangan
Sandangan adalah huruf yang mendampingin huruf vokal yang tidak bisa berdiri sendiri.
5. Aksara Rekan
Aksara Rekan adalah huruf yang dipakai untuk penulisan huruf serapan mancanegara, salah satunya bahasa Arab.
6. Aksara Pratandha
Aksara Pratandha adalah huruf yang dipakai untuk peletakan tanda baca dalam kalimat.
7. Aksara Wilangan
Aksara Wilangan adalah huruf yang digunakan untuk digunakan untuk menulis angka.
Nah, itulah sejarah asal usul aksara Jawa dan ragam bentuknya, Adjarian.
Baca Juga: Contoh Percakapan Bahasa Jawa tentang Kenaikan Kelas
(Penulis: Varelladevanka Adryamarthanino, Atika Mayasari)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR