adjar.id - Adjarian, pada masa kemerdekaan keadaan ekonomi Bangsa Indonesia belum sepenuhnya stabil.
Hal ini disebabkan oleh beberapa masalah-masalah ekonomi yang terjadi pada masa itu.
Mulai dari inflasi, diplomasi, hingga melakukan pinjaman kepada Negara India.
Pada saat itu, Indonesia juga belum memiliki mata uangnya sendiri.
Bahkan jika dilihat secara politik, Indonesia belum mapan, banyak ketegangan, kekacauan dan berbagai insiden yang terjadi.
Hal tersebut terjadi sejak kemerdekaan Indonesia tahun 1945 sampai tahun 1950.
Lalu, apa saja perkembangan ekonomi masyarakat Indonesia pada masa kemerdekaan?
Kalau belum tahu, yuk, kita simak informasi dua perkembangan ekonomi masyarakat Indonesia pada masa kemerdekaan di bawah ini!
"Salah satu masalah ekonomi yang dialami oleh masyarakat Indonesia adalah inflasi."
Baca Juga: Perjuangan Pahlawan Kemerdekaan Indonesia di Berbagai Daerah
1. Permasalahan Inflasi
Adjarian, beberapa bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan, bangsa Indonesia mengalami inflasi yang terlalu tinggi atau hiperinflasi.
Hal ini disebabkan oleh mata uang negara Jepang yang beredar secara tak terkendali.
Pada saat itu, pemerintah belum menyatakan mata uang Jepang sudah tidak berlaku, hal ini juga disebabkan karena Indonesia belum memiliki mata uang sendiri.
Tidak hanya itu, kas negara Indonesia pun kosong, pajak dan bea masuk juga sangat kecil.
Guna mengatasi permasalahan ini, pemerintah mengambil kebijakan dengan berlakunya mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang negara Jepang.
"Indonesia mengalami hiperinflasi setelah masa kemerdekaan."
2. Blokade Laut
Blokade laut yang dilakukan oleh negara Belanda dimulai pada bulan November 1945.
Baca Juga: Jawab Soal Makna Serangan Umum 1 Maret 1949 dalam Konteks Berbangsa dan Bernegara
Blokade ini juga menutup pintu keluar dan masuknya perdagangan Indonesia.
Hal ini menyebabkan barang-barang dagangan milik Indonesia tidak dapat diekspor, dan Indonesia juga tidak mendapatkan barang-barang impor yang dibutuhkan.
Tujuan negara Belanda melakukan blokade ini guna meruntuhkan perekonomian Indonesia.
Dalam rangka mengatasi permasalahan blokade ini, Indonesia melakukan berbagai upaya, lo.
Berikut ini, adalah tiga upaya yang dilakukan pemerintah, yaitu:
Program pinjaman nasional dilakukan oleh Menteri Keuangan yang saat itu dipimpin oleh Ir. Surachman dengan persetujuan dari Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP).
Pinjaman yang direncanakan sebesar satu miliar rupiah akan dibagi menjadi dua tahap.
Selain itu pinjaman ini akan dikembalikan selambat-lambatnya dalam waktu 40 tahun.
Baca Juga: Mengenal Anggota-Anggota Panitia Sembilan dan Tugas Panitia Sembilan
Pada bulan Juli tahun 1946, seluruh penduduk Pulau Jawa dan Madura diwajibkan untuk menyetorkan sejumlah uang kepada Bank Tabungan Pos serta rumah-rumah pegadaian.
Program pinjaman ini dinilai sangat sukses, lo!
Kesuksesannya merupakan bukti dukungan rakyat terhadap negara Indonesia.
Tanpa dukungan dari masyarakat, kemungkinan negara Indonesia sudah mengalami kebangkrutan.
"Masyarakat Indonesia bersama-sama mendukung program pinjaman nasional."
Pada tahun 1946, Indonesia membantu pemerintah negara India yang tengah menghadapi masalah kelaparan dengan mengirimkan beras seberat 500.000 ton.
Sebagai imbalannya, pemerintah India menjajikan bahan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.
Selain ekonomis, pengiriman bantuan ke Indonesia juga merupakan salah satu bentuk politis.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Pembentukan dan Tugas Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Mengapa? karena India merupakan bagian dari negara Asia yang paling aktif saat mendukung perjuangan diplomatik dalam rangka membangun solidaritas negara Asia, lo.
"Indonesia mengirimkan beras sebesar 500.000 ton ke India dalam rangka mengirim bantuan untuk mengatasi masalah kelaparan."
Usaha mengadakan hubungan perdagangan ke luar negeri dirintis oleh Banking and Trading Cooperation (BTC), suatu badan perdagangan semipemerintah.
BTC berhasil melakukan kontak dengan perusahaan swasta asal Amerika Serikat.
Saat melakukan transaksi pertama, pihak Amerika Serikat bersedia membeli sejumlah barang-barang ekspor seperti gula, teh, dan karet.
Selain itu, usaha lain mengadakan hubungan perdagangan dengan luar negeri juga dilakukan melalui wilayah Sumatra.
Tujuan utamanya adalah negara Singapura dan Malaysia.
Usahanya dilakukan dengan perahu layar dan kapal motor cepat, Adjarian.
Baca Juga: Kumpulan Soal Materi Sidang Pertama PPKI 18 Agustus 1945
Pelaksanaan penembusan blokade dilakukan oleh angkatan laut Republik Indonesia dengan bantuan daerah-daerah penghasil.
Dengan ini Indonesia berhasil menjual barang-barang ekspor ke luar negeri, ya.
Nah Adjarian, itulah perkembangan ekonomi Indonesia pada masa kemerdekaann yang wajib kita pelajari, ya!
Sekarang, yuk, coba jawab pertanyaan di bawah ini!
Pertanyaan |
Sebutkan nama program peminjaman pemerintah! |
Petunjuk: Cek halaman 3-4. |
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR