Mengapa demikian?
Seperti yang sudah sedikit kita singgung sebelumnya, 75% konflik besar dunia berakar dari dimensi budaya, Adjarian.
Nah, PBB merasa perlu adanya jembatan untuk kesenjangan antarbudaya demi mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan.
Keragaman kebudayaan seharusnya tidak menjadi perpecahan, melainkan menjadi kekuatan pendorong pembangunan.
Misalnya, pertumbuhan ekonomi, kehidupan intelektual, emosional, moral, dan juga spiritual.
Adanya keragaman ini bisa menjadi aset yang dibutuhkan untuk menanggulangi kemiskinan, sehingga pembangunan berkelanjutan dapat tercapai.
O iya, dengan adanya hari peringatan ini, diharapkan kita bisa lebih menumbuhkan rasa toleransi dan kesediaan untuk belajar berbagai budaya yang ada di dunia.
Baca Juga: 8 Alat Pemersatu Bangsa Akibat Keragaman Masyarakat Indonesia
Cara Merayakan Hari Dialog dan Pengembangan Perbedaan Budaya Sedunia Tahun 2022
Nah, selain mempelajari sejarah dan temanya, kita juga bisa turut merayakan hari peringatan ini, Adjarian.
Dilansir dari situs resmi United Nations Alliance of Civilization (UNAOC), terdapat sepuluh hal yang bisa kita lakukan bersama, di antaranya:
1. Mengunjungi pameran seni atau museum yang didedikasikan untuk budaya lain
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR