Sehingga, butuh waktu yang lama untuk membuat satu buku.
Selain itu, biaya pembuatan buku sangat mahal pada masa itu yang membuat buku hanya bisa dibaca oleh orang kaya atau pejabat saja.
4. Buku Cetak
Pada tahun 1455, Johannes Gutenberg dari Jerman menemukan cara membuat buku dengan mesin cetak.
Namun, pada saat itu mesin cetak masih kecil dan jumlah cetakan huruf yang dimiliki masih terbatas.
Baca Juga: Mengenal Pengertian dan Tujuan dari Buku Digital atau E-Book
Kemudian pada tahun 1500, mesin cetak semakin berkembang dan tersebar di seluruh Eropa.
Dengan menggunakan buku cetak, buku lebih mudah diproduksi dengan cepat dan dalam jumlah banyak.
Sehingga harga buku menjadi lebih murah dan banyak orang yang bisa membaca buku, Adjarian.
Buku elektronik merupakan buku yang tidak dicetak dengan kertas, sehingga buku ini tidak ada dalam bentuk fisik yang nyata.
Buku elektronik bisa dibaca menggunakan alat elektronik, seperti ponsel, laptop, komputer, atau alat elektronik lainnya.
Buku elektronik bisa dibeli atau dibaca gratis. Kita juga bisa meminjam buku elektronik di perpustakaan digital.
Nah, itulah sejarah perkembangan buku dari masa ke masa, Adjarian.
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR