adjar.id - Tahukah Adjarian apa yang dimaksud dengan mitigasi bencana?
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mitigasi berarti tindakan mengurangi dampak bencana.
Apa itu bencana?
Masih dikutip dari sumber yang sama, bencana adalah sesuatu yang menyebabkan (menimbulkan) kesusahan, kerugian, atau penderitaan; kecelakaan; bahaya.
Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang rawan bencana.
Bencana yang sering terjadi di Indonesia di antaranya adalah banjir, gempa bumi, tanah longsor, kekeringan, kebakaran, gunung meletus, angin puting beliung, bahkan tsunami.
Berbagai bencana tersebut, baik bencana akibat alam maupun tindakan manusia bisa terjadi kapan saja. Dampaknya pun bisa sangat besar, Adjarian.
Oleh karena itu, mitigasi bencana sangat penting dan sangat dibutuhkan demi mengurangi dampak risiko bencana.
Nah, supaya makin jelas, kita pelajari lebih banyak mengenai pengertian mitigasi bencana dan contohnya, yuk!
Baca Juga: Jenis-Jenis Bencana Alam
Pengertian Mitigasi Bencana
Di awal, kita sudah sedikit membahas pengertian mitigasi bencana berdasarkan arti katanya.
Nah, sekarang kita cari tahu lebih banyak mengenai pengertian mitigasi bencana.
Dengan begitu, kita akan lebih memahami apa yang dimaksud dengan mitigasi bencana.
Pengertian mitigasi bencana menurut Giri Wiarto dalam buku berjudul Tanggap Darurat Bencana Alam adalah upaya berkelanjutan untuk mengurangi dampak bencana terhadap manusia dan harta benda.
Jika mengacu pada Pasal 1 ayat 6 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, mitigasi adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana, baik lewat pembangunan fisik maupun penyadaran serta peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana.
Apa yang dimaksud dengan risiko bencana?
Nah, risiko bencana di sini meliputi korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis, Adjarian.
O iya, kalau dalam bahasa Inggris, mitigasi bencana disebut dengan istilah "disaster mitigation".
Baca Juga: Mengenal Jenis Bencana Alam dan Siklus Penanggulangan Bencana Alam
Tujuan Mitigasi Bencana
Mitigasi bencana dilakukan sebelum suatu bencana terjadi, Adjarian.
Nah, tujuan mitigasi bencana di antaranya adalah:
1. Menekan risiko cedera dan dampak korban jiwa.
2. Menekan risiko kerugian baik ekonomi maupun infrasturktur.
3. Menekan kerusakan sumber daya alam.
4. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan risiko bencana.
5. Menjadi pedoman pemerintah dalam merencanakan pembangunan di masa mendatang.
6. Masyarakat dapat hidup dengan aman dan nyaman.
Baca Juga: Lembaga-Lembaga yang Berperan dalam Penanggulangan Bencana Alam
Jenis-Jenis Mitigasi Bencana
Ada dua jenis mitigasi bencana, yaitu mitigasi struktural dan mitigasi nonstruktural.
Mitigasi struktural adalah upaya mitigasi untuk menurunkan tingkat kerentanan akan suatu bencana melalui bangunan yang tahan bencana.
Sedangkan mitigasi nonstruktural adalah upaya mitigasi yang dilaksanakan selain melalui pembangunan dalam bentuk fisik.
Mitigasi nonstruktural biasanya dilakukan di daerah rawan bencana.
Contoh Mitigasi Bencana
Berikut beberapa contoh upaya mitigasi bencana.
1. Membentuk peraturan pemerintah atau undang-undang terkait kebencanaan.
2. Melakukan pemetaan daerah rawan bencana, misalnya rawan bencana banjir, tanah longsor, atau gempa bumi.
Baca Juga: Mengetahui Persebaran Daerah Rawan Bencana Alam di Indonesia
3. Melakukan pemetaan dampak bencana gunung meletus, misalnya wilayah jangkauan awan panas.
4. Melakukan penghijauan kembali atau reboisasi di kawasan gundul yang rawan longsor.
5. Membangun daerah resapan air untuk mencegah banjir.
6. Membangun rumah tahan gempa di kawasan rawan gempa bumi.
7. Membangun sistem informasi tentang prakiraan cuaca atau kegempaan yang mudah diakses oleh masyarakat.
8. Membuat prosedur kebencanaan.
9. Membuat papan petunjuk jalur evakuasi.
Nah, itulah penjelasan tentang yang dimaksud dengan mitigasi bencana, mulai dari pengertian, tujuan, jenis, hingga contoh-contohnya, Adjarian.
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR